Laporan Intelijen Norwegia: Taliban Mulai Buat Daftar Hitam Warga Afghanistan

20 Agustus 2021 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kerumunan orang di dekat bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8). Foto: OMAR HAIDARI/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kerumunan orang di dekat bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8). Foto: OMAR HAIDARI/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebuah laporan kelompok intelijen Norwegia mengungkap Taliban telah mulai membuat daftar hitam bagi warga Afghanistan. Daftar ini disebut mencakup orang-orang daftar yang diyakini berperan penting dalam pemerintahan Afghanistan sebelumnya atau dekat dengan pasukan pimpinan AS.
ADVERTISEMENT
Laporan tersebut tepatnya disusun oleh Pusat Analisis Global RHIPTO Norwegia.
"Taliban mengintensifkan perburuan semua individu dan kolaborator dengan rezim sebelumnya. Jika tidak berhasil, mereka akan menarget dan tangkap keluarganya lalu menghukum mereka sesuai dengan interpretasi mereka sendiri tentang hukum Syariah," kata laporan itu, Rabu (18/8), dikutip dari Reuters.
"Yang paling berisiko adalah individu di posisi sentral di militer, polisi, dan unit investigasi,” lanjut pernyataan di laporan.
Pusat Analisis Global Norwegia RHIPTO adalah nirlaba yang membuat penilaian intelijen independen. Mereka mengatakan bahwa laporan Afghanistan ini pun dibagikan dengan badan dan individu-individu yang bekerja di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seorang pejabat PBB menegaskan bahwa ini bukan laporan badan itu. Sementara seorang juru bicara Taliban belum menanggapi permintaan komentar atas laporan ini.
Seorang anggota pasukan Taliban berjaga-jaga di luar Kementerian Dalam Negeri di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8). Foto: Stringer/REUTERS
"Ini bukan laporan yang dibuat oleh PBB, melainkan oleh Pusat Analisis Global Norwegia," kata pejabat PBB.
ADVERTISEMENT
Selain itu, laporan setebal empat halaman ini mereproduksi sebuah surat yang diklaim telah ditulis kepada satu orang yang diduga kolaborator rezim Afghanistan lalu. Surat ini disebut diambil dari apartemennya di Kabul minggu ini.
Sementara, tahanan tersebut dikatakan tengah ditahan Taliban untuk diinterogasi atas perannya sebagai pejabat kontra-terorisme di pemerintahan sebelumnya. Tetapi Reuters tidak dapat memverifikasi keasliannya secara independen.
Surat ini tepatnya dikirim oleh Komisi Militer Imarah Islam Afghanistan. Alasan penahanan yakni orang itu terbukti melakukan perjalanan ke Inggris yang dinilai sebagai “Anda memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika dan Inggris,".
Infografik Mahalnya Perang Afghanistan. Foto: kumparan
"Jika Anda tidak melapor ke komisi, anggota keluarga Anda akan ditangkap, dan Anda bertanggung jawab untuk ini. Anda dan anggota keluarga Anda akan diperlakukan berdasarkan hukum Syariah," kata surat itu, menurut terjemahan yang diberikan dalam laporan.
ADVERTISEMENT
Adapun seorang anggota senior pasukan keamanan dari pemerintahan lama Afghanistan mengirim pesan kepada wartawan. Ia mengatakan Taliban telah memperoleh dokumen keamanan nasional rahasia, serta menangkap mantan staf intelijen dan keamanan.
Di sisi lain, sejak merebut Kabul pada Minggu (15/8), Taliban telah berusaha menampilkan wajah yang lebih moderat kepada dunia. Mereka mengatakan ingin perdamaian dan tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama.
Infografik 5 Janji Manis Taliban di Afghanistan. Foto: kumparan