Ledakan di Beirut Hanya 7 Km dari KBRI, Semua WNI Aman

5 Agustus 2020 5:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke api setelah ledakan terdengar di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020. Foto: Karim Sokhn/Instagram/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke api setelah ledakan terdengar di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020. Foto: Karim Sokhn/Instagram/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Lebih dari 50 orang tewas dan 2.500 lainnya luka-luka akibat ledakan di Beirut, Libanon. Duta Besar RI untuk Libanon di Beirut, Hajriyanto Y Thohari, melaporkan, area ledakan hanya berjarak 7 kilometer dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
ADVERTISEMENT
"Lokasi port berdekatan dengan downtown Beirut. KBRI Beirut berjarak sekitar 7 kilometer. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer," ujar Hajriyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (5/8).
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke api setelah ledakan terdengar di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Meski demikian, berdasarkan update terakhir, seluruh WNI di Beirut dalam keadaan selamat. Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI, 1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
"Berdasarkan pengecekan terakhir seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat," kata Hajriyanto.
"KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WhatsApp Group dan melalui simpul-simpul WNI. Sejauh ini, WNI terpantau aman. KBRI telah mengimbau untuk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Saat ledakan terjadi, terdapat 1 WNI yang sedang di karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut. Lokasi RS tidak jauh dari lokasi ledakan.
"Namun [WNI itu] juga sudah terkonfirmasi aman," tutur Hajriyanto.
KBRI juga telah berkomunikasi dengan pihak Kepolisian dan meminta laporan jika ada kabar terbaru mengenai kondisi WNI.
Asap terlihat setelah ledakan terdengar di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020. Foto: Issam Abdallah/REUTERS
Dua ledakan dahsyat di Beirut diduga berasal dari gudang penyimpanan bahan peledak. Meski begitu, pemicu dan penyebab ledakan masih belum diketahui pasti.
"Ada Informasi juga bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan Sodium Nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api," tutur Hajriyanto.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Saksikan video menarik di bawah ini.