Ledakan di Lebanon, Pejabat Pelabuhan Beirut Ditetapkan Sebagai Tahanan Rumah

5 Agustus 2020 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soerang pria berjalan di dekat lokasi ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Soerang pria berjalan di dekat lokasi ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
ADVERTISEMENT
Imbas dari ledakan di Lebanon yang terjadi pada Selasa (4/8) waktu setempat, pejabat pelabuhan Beirut ditetapkan sebagai tahanan rumah. Dilansir Reuters, para pejabat itu dinilai bertanggung jawab atas pengawasan, penyimpanan, serta keamanan sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Belum jelas akan ada berapa tingkat pejabat pelabuhan yang akan ditetapkan sebagai tahanan rumah. Nantinya, tentara akan diberikan wewenang untuk mengawasi para tahanan, selagi pihak terkait berupaya untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab dibalik ledakan hebat kemarin.
Gelombang kejut terlihat saat terjadi ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Instagram @Karim Sokhn/via REUTERS
Dari penyelidikan awal yang dilakukan, terungkap bahwa faktor kelalaian menjadi penyebab meledaknya gudang penyimpanan amonium nitrat di pelabuhan Beirut itu.
Dugaan kelalaian tersebut senada dengan keterangan Presiden dan Perdana Menteri Lebanon. Sebelumnya, mereka menyatakan gudang di pelabuhan Beirut yang meledak menyimpan 2.750 ton amonium nitrat, senyawa kimia yang biasa dipakai untuk bahan pupuk dan bahan peledak. Bahan berbahaya tersebut tersimpan selama enam tahun tanpa prosedur keamanan ketat.
Petugas evakuasi korban ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Ledakan diduga bermula dari kebakaran di gudang sembilan. Api lalu menjalar ke gudang 12 tempat penyimpanan amonium nitrat.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian itu, lebih dari 100 orang tewas dan 4.000 lainnya menderita luka.