Lemhannas Minta Influencer Jaga Milenial dari Buruknya Teknologi
PerbesarADVERTISEMENT
Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) menggelar pertemuan dengan para influencer dalam sebuah acara bertajuk “Ngopi Bareng Gubernur Lemhannas RI Bersama Influencer”. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh publik, seperti presenter dan penyiar Indra Bekti, komposer Addie MS, penulis Moammar Emka, komika Mongol, dan aktris Olivia Zalianty.
ADVERTISEMENT
Gubernur Lemhannas Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo menjelaskan, pertemuan itu sebagai cara mengenalkan lembaganya kepada kaum milenial. Sehingga diharapkan para influencer bisa menyampaikan pesan kepada para milenial terkait pentingnya pendidikan terkait kebangsaan dan berwawasan nusantara.
“Yang penting adalah kenapa generasi milenial? Karena masa depan bangsa itu ada pada generasi milenial. Sebagaimana juga generasi manapun cepat atau lambat, dia akan menuju pada puncak perang dalam perjalanan bangsa,” kata Agus di kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Agus mengungkapkan milenial berperan penting dalam perkembangan revolusi teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Menurutnya, generasi milenial dapat menjadi center of gravity yang bisa menentukan kehidupan bermasyarakat.
“Dia (teknologi informasi dan komunikasi) bisa menjadi sumber kemajuan bagi bangsa kita. Tetapi karena cirinya tidak terbatas waktu, jarak, kemudian tidak harus mengungkapkan identitas, bisa memberikan efek destruktif pada masyarakat. Ini yang kami akan titipkan,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Agus meminta para influencer juga memberikan masukan kepada Lemhannas. Pihaknya juga tak segan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan peserta yang hadir.
“Agenda center itu ada pada audience, terutama dari generasi milenial apa yang ingin diketahui. Kami memberi kesempatan bertanya apa saja tidak ada batasan. Ini gunanya kita bertukar pikiran,” kata Agus.
Lemhannas merupakan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Lembaga ini memiliki tugas di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategi ketahanan nasional, dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.