Letjen TNI Dudung ke Gatot: Barang Milik Soeharto Tersimpan Baik di Kostrad

27 September 2021 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan kerja Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman ke Batalyon Zipur 9 Kostrad. Foto: Dok. Kostrad
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan kerja Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman ke Batalyon Zipur 9 Kostrad. Foto: Dok. Kostrad
ADVERTISEMENT
Hanya patung Soeharto, AH Nasution, dan Sarwo Edhie terkait peristiwa G30S/PKI saja yang dibongkar di Museum Kostrad. Pembongkaran dilakukan karena Letjen TNI (Purn) AY Nasution merasa berdosa membuat patung.
ADVERTISEMENT
Tapi barang-barang yang lain, masih tersimpan rapi di Museum Kostrad. Pernyataan ini ditegaskan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman ke mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo sendiri mencuatkan isu pembongkaran patung itu dengan isu PKI yang menyusup.
"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," tegas Dudung dalam siaran pers, Senin (27/9).
Gatot Nurmantyo menghadiri sidang aktivis KAMI Syahganda di PN Depok. Foto: Dok. Istimewa
Dudung menegaskan, bukti sejarah kekejaman PKI tetap tersimpan baik di Museum Kostrad.
"Foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto saat peristiwa 1965 itu, masih tersimpan dengan baik di museum tersebut. Hal ini sebagai pembelajaran agar bangsa ini tidak melupakan peristiwa pemberontakan PKI dan terbunuhnya pimpinan TNI AD serta Kapten Piere Tendean," beber dia.
ADVERTISEMENT
Dudung juga mengingatkan Gatot agar tak sekadar melempar isu ke publik, tanpa melakukan tabayyun terlebih dahulu.
"Seharusnya Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo selaku senior kami di TNI, terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan bisa menanyakan langsung kepada kami, selaku Panglima Kostrad. Dalam Islam disebut tabayun agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa," tutup dia.