Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Lewat Lilin di Jendela, Jerman Kenang 50 Ribu Korban Meninggal karena COVID-19
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Jerman , Frank-Walter Steinmeier, mengundang warganya untuk ikut dalam kampanye yang bertujuan menunjukkan sisi kemanusiaan dan menghormati mereka yang telah pergi karena virus ini.
Steinmeier menggagas kampanye #lichtfenster dengan harapan angka-angka kematian tersebut tidak hanya dilihat secara anonim dan statistik semata. Setiap orang di Jerman diminta untuk menyalakan lilin mulai saat matahari terbenam di jendela rumah mereka.
Kampanye menyalakan lilin tersebut dilakukan setiap hari Jumat sampai hari Paskah. Nyala dari lilin tersebut sebagai lambang cahaya melawan masa-masa kegelapan karena pandemi ini, yaitu cahaya kesedihan, cahaya simpati, dan cahaya belas kasih.
Steienmeier mengatakan, minggu-minggu terakhir ini di Jerman adalah minggu yang gelap bagi banyak orang di negara tersebut. Hal tersebut karena kasus infeksi dan kematian di Jerman mecapai puncaknya.
ADVERTISEMENT
“Kegelapan ini bukanlah sesuatu yang abstrak, atau sesuatu yang jauh,” ujar Steinmeier. “Hal ini terjadi pada kerabat dan teman kita, kolega dan tetangga kita, sesama warga kita setiap hari.”
Oleh karena itu, lilin di jendela dimaksudkan untuk menyampaikan pesan kepada mereka yang berduka, bahwa mereka yang telah meninggal selama pandemi virus corona akan terus dikenang. Setiap angka mewakili orang tercinta yang telah pergi selamanya.
Setelah Paskah, Steienmeier ingin menyelenggarakan sebuah upacara peringatan di Berlin untuk mereka yang telah meninggal. Namun, belum ada tanggal pasti untuk kegiatan tersebut. Sementara itu, orang-orang yang berpartisipasi dalam lichtfenster juga diajak untuk membagikan foto mereka di sosial media dengan tagar #lichtfenster.
Penulis: Daniel Chrisendo