Lewat Teknologi Tepat Guna, Kemendes Fokus Recovery Ekonomi Desa

1 Juli 2020 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendes Abdul Halim Iskandar memimpin rapat koordinasi membahas Program One Village One Inovation di Jakarta, Selasa (30/6).  Foto: Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Mendes Abdul Halim Iskandar memimpin rapat koordinasi membahas Program One Village One Inovation di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggaungkan program One Village One Innovation. Program ini bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
ADVERTISEMENT
Program pengembangan inovasi desa ini nantinya akan melibatkan empat sektor, yaitu pihak pemerintah melalui Kemendes PDTT dan Kemenristek/BRIN, offtaker atau kalangan dunia usaha, kampus dan komunitas sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Program ini nantinya bakal digelar di 126 desa yang memiliki teknologi tepat guna (TTG).
Mendes Abdul Halim Iskandar memimpin rapat koordinasi membahas Program One Village One Inovation di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Kemendes PDTT
Mendes Abdul Halim Iskandar mengatakan, program serupa sebenarnya telah diresmikan di Kawasan Wisata Goa Pindul Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, yaitu Bejiharjo Edupark yang merupakan pilot inkubasi inovasi desa pengembangan ekonomi kokal.
Abdul Halim mengatakan, inovasi desa itu terfokus pada teknologi tepat guna dan Pengembangan Ekonomi Lokal Program Inovasi Desa (PELPID). Dua hal ini perlu dikembangkan dengan menggandeng pihak lain yang memiliki korelasi dengan program ini.
ADVERTISEMENT
Langkah yang telah dilakukan yaitu kerja sama dengan Kemenristek/BRIN yang telah menyatakan kesiapan untuk mendampingi 126 desa dengan catatan terfokus pada teknologi tepat guna.
"Untuk itu, Kemendes PDTT harus persiapkan data yang solid dari sejumlah program TTG yang telah dilakukan dan memastikan model yang bakal dikembangkan," kata Abdul Halim yang akrab disapa Gus Menteri tersebut saat memimpin rapat koordinasi, Selasa (30/6).
Mendes Abdul Halim Iskandar memimpin rapat koordinasi membahas Program One Village One Inovation di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Kemendes PDTT
Dari sekian model pengembangan yang dimiliki Kemendes PDTT, Abdul Halim berharap TTG yang dikembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terlebih dahulu difokuskan dan dikembangkan lebih lanjut.
Nantinya, kata Abdul Halim, Kemendes PDTT memiliki data yang solid untuk penentuan skala prioritas yang dikembangkan dengan catatan memiliki daya ungkit ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Hal ini perlu segera dilakukan karena pasca BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Kemendes PDTT harus bicara soal produktivitas ekonomi desa dan pedesaan," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Mendes Abdul Halim Iskandar memimpin rapat koordinasi membahas Program One Village One Inovation di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Kemendes PDTT
Ia memastikan Kemendes PDTT akan fokus pada pembangunan geliat ekonomi di desa dari berbagai sektor dan perspektif sebagai bagian dari recovery desa usai pandemi COVID-19.
"Perlu pemetaan ulang berbagai hasil produk inovasi desa dan pengembangan ekonomi lokal yang miliki daya ungkit ekonomi," kata Abdul Halim.
Ia pun mencontohkan Desa Wisata. Menurutnya, desa ini harus miliki standardisasi kriteria yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan memang miliki daya tarik tinggi. Setelah itu, Kemendes PDTT pun bisa menggandeng Kementerian PUPR untuk memiliki pembangunan fasilitas jalan agar lebih mudah terjangkau oleh pengunjung.
ADVERTISEMENT
"Ini prioritas untuk segera dilakukan agar pasca BLT Dana Desa ada langkah untuk daya ungkit ekonomi untuk recovery desa," tandasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.