Libur Imlek, Arus Kendaraan di Tol Cikampek Menuju Trans Jawa-Bandung Naik 10%

12 Februari 2021 1:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa di KM 19 tol Jakarta-Cikampek. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa di KM 19 tol Jakarta-Cikampek. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Libur Imlek yang jatuh pada Jumat (12/2) masih dimanfaatkan warga Jabodetabek untuk mudik atau berlibur ke luar kota.
ADVERTISEMENT
Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Rudi Antariksa, mengatakan arus kendaraan yang keluar tol Cikampek mengarah ke tol Trans Jawa dan Bandung naik 9-10 persen. Meski demikian, Kombes Rudi menilai kenaikan tersebut tidak signifikan.
“Kita di KM 19 sudah mendengar informasi juga, kita cek ke lapangan tadi di KM 19, KM 57 yang akan mengarah ke trans Jawa maupun ke Bandung ini dari siang belum mengalami peningkatan arus yang signifikan,” kata Rudi di KM 19 tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2)
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
“Tadi kita konfirmasi ke gate tol Cikampek Utama, ada kenaikan sedikit 9-10 persen arus mengarah ke Jawa,” tambahnya.
Rudi menuturkan, landainya arus kendaraan saat libur Imlek salah satunya berkat larangan bagi ASN, TNI, dan Polri maupun pegawai BUMN bepergian ke luar kota.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, pandemi COVID-19 yang belum berakhir juga membuat masyarakat lebih memilih di rumah saat libur Imlek.
“Ini memang karena sangat efektif sosialisasi dari surat edaran gugus tugas tentang larang berpergian jauh di libur panjang ini untuk ASN, TNI-POLRI, BUMN maupun imbauan kepada karyawan swasta untuk liburan panjang karena masih dalam situasi pandemi dan karena ada perpanjangan PPKM. Ini supaya benar-benar COVID-19 terkendali,” papar Rudi.
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa di KM 19 tol Jakarta-Cikampek. Foto: Dok. Istimewa
Rudi menambahkan, faktor lainnya yang membuat tak ada lonjakan arus kendaraan signifikan yakni cuaca ekstrem di beberapa wilayah yang membuat masyarakat enggan berpergian. Salah satunya banjir di Pantura dan amblasnya jalan tol di KM 122 Cipali akibat tanah bergerak karena curah hujan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Pasti ada pengaruhnya. Suasana masih pandemi ini kemudian juga masyarakat memantau bahwa di musim cuaca ekstrem ini ada kerusakan di KM 122 tol Cipali. Kemudian di jalur-jalur pantura ada banjir, Semarang, Subang, di Pantura banyak yang banjir. Ini masyarakat sudah ada larangan juga, suasana di mana-mana banjir, ada tanah longsor, kalau tidak penting-penting amat ngapain harus pergi,” jelas Rudi.
Kendati demikian, Rudi memastikan jajaran Korlantas sebagaimana instruksi Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono, telah menyiapkan sejumlah skenario bila terjadi kepadatan kendaraan di titik-titik yang rawan.
Sejumlah kendaraan melintas di tol Jakarta-Cikampek layang (elevated), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Salah satunya dengan menggunakan contraflow (pemberlakuan sistem lawan arus). Namun, ia memastikan arus mudik Imlek masih lancar dan terkendali.
“Sampai saat ini belum ada tapi kita sudah menyiapkan skenario-skenario kalau nanti terjadi kepadatan biasanya ini di KM 47, pertemuan tol atas dan bawah, nanti kita lakukan contraflow flow dari Km 47 sampai KM 61 kalau ada kepadatan. Namun di lapangan justru malah banyak pantauan arus yang dari Jawa yang ke Jakarta,” tutup Rudi.
ADVERTISEMENT