Libur Panjang, 300 Wisatawan di Yogya Langgar Protokol Kesehatan per Harinya

31 Oktober 2020 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kawasan Malioboro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kawasan Malioboro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisata populer selama libur panjang akhir Oktober ini.
ADVERTISEMENT
Sejumlah destinasi wisata seperti kawasan Malioboro yang jadi ikon Yogya hingga kawasan pantai dipadati pelancong baik dari dalam dan luar kota.
Kepala Satpol PP DI Yogyakarta, Noviar Rahmad, mengungkapkan setiap harinya ada sekitar 300 wisatawan yang abai protokol kesehatan, khususnya pemakaian masker, di berbagai destinasi wisata.
"Mulai dari hari Rabu (28/10) rata-rata 300 orang. Pakai masker yang masih sulit. Ada 300-an pelanggarannya itu. Sanksinya ya sanksi sosial. Menyapu jalan, tempat-tempat umum," kata Noviar dihubungi, Sabtu (31/10).
Noviar menjelaskan, Pemda DIY tidak menerapkan sanksi denda sesuai dengan Pergub DI Yogyakarta nomor 77 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Sejumlah wisatawan berkunjung ke kawasan Malioboro di Yogyakarta, Jumat (30/10). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Dalam Pergub tersebut, bagi individu pelanggar protokol kesehatan maka diberi sanksi dari teguran lisan, teguran tertulis, kerja sosial atau pembinaan.
ADVERTISEMENT
"Dalam pergub kita tidak memuat sanksi tentang denda sehingga kita tetap pergub sanksi sosial," tutur dia.
Rentang usia pelanggar protokol kesehatan mayoritas berumur 20-29 tahun. Mereka banyak yang mengenakan masker hanya di dagu atau hanya membawanya di tas.
"Maskernya di dagu, ada yang disimpan di tas. Kalau masker bawa semua. Cuma ya itu ditaruh di tas. Alasannya mereka enggak nyaman pakai masker. Alasan klasik itu," jelas Noviar.
"Kebanyakan (pelanggar) dari luar DIY. Jateng, Jabar, Jatim, DKI Jakarta," imbuhnya.

Penjagaan Satpol PP di Kawasan Pantai dan Malioboro

Suasana kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan, Sabtu (31/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Khusus untuk kawasan Malioboro, diterjunkan sekitar 500 personel Satpol PP hingga instansi terkait seperti Dinas Perhubungan. Para personel ini terbagi dalam tiga sif. Sementara untuk wilayah pantai, pengunjungnya tidak terlalu ramai.
ADVERTISEMENT
"Sejak Rabu sampai sekarang, terjadi lonjakan pengunjung di wilayah perkotaan. Sementara di wilayah pantai, di Bantul, relatif sepi pada pagi sampai siang hari," ujar Noviar.
"Tapi, kalau yang wilayah kota, seperti Malioboro itu terjadi penumpukan. Karena banyak sekali pengunjung masuk wilayah Malioboro yang tidak terprediksi sehingga jaga jarak di sepanjang Malioboro itu juga sering terabaikan," lanjut dia.
Noviar mengakui petugas sering kewalahan mengingatkan pengunjung untuk menaati protokol kesehatan. Ia memperkirakan wisatawan yang masih abai ini karena berasal dari wilayah dengan protokol kesehatan kurang ketat.
"Sehingga masuk ke wilayah DIY juga sering abai. Di pintu masuk itu kami sudah berikan peringatan. Tapi ketika sudah masuk ke dalam malioboro petugas kita jumlahnya sangat terbatas. Tidak bisa setiap hari setiap jam kita harus mengingatkan," tutup Noviar.
ADVERTISEMENT