Lika-liku Gibran Jadi Calon Tunggal PDIP di Pilwalkot Solo

25 April 2020 8:15 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Puan Maharani (kiri) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Puan Maharani (kiri) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi satu-satunya kandidat calon Wali Kota Solo dari PDIP yang tersisa. Rivalnya, pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa, memutuskan mundur dari kontestasi karena tak yakin wabah virus corona sudah selesai saat Pilkada 2020 digelar Desember nanti.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Gibran untuk bisa maju di Pilkada 2020 tidaklah mudah. Gibran pertama kali menyatakan akan maju di pemilu pada Oktober tahun lalu setelah berdiskusi dengan para senior DPP PDIP di Jakarta.
Saat itu, Gibran baru saja bergabung dengan partai ayahnya, PDIP. Gibran yang sudah sukses di bisnis kuliner itu mengaku tertarik terjun ke politik karena ingin lebih bermanfaat bagi orang lain.
"Kalau jadi pengusaha hanya bisa bantu ribuan karyawan saja. Di politik, harapan saya bisa membantu ratusan ribu orang," tutur Gibran saat berkunjung di Banyuagung, Surakarta, 21 Januari 2020 lalu.
"Tangan saya cuma dua, kalau jadi pengusaha ya saya cuma bantu karyawan-karyawan saya, tidak bisa membantu mengatasi kebanjiran, macet, flyover, dan lain-lain," imbuhnya.
Foto bersama Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming dan Achmad Purnomo di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/2). Foto: Dok. PDIP
Sayangnya, saat itu DPC PDIP Solo sudah memiliki kandidatnya sendiri, Purnomo-Teguh. Berdasarkan aturan, DPC PDIP Solo berhak mengajukan calonnya sendiri karena berhasil mendapatkan suara mayoritas di pilkada sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tak putus asa, Gibran lalu mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jawa Tengah. Nantinya, DPP PDIP akan menentukan siapa di antara Gibran dan Purnomo-Teguh yang berhak maju di Pilkada 2020.
Menurut Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, banyak pihak yang berusaha mengintervensi Pilwakot Solo 2020. Hal itu terkait dengan rekomendasi DPP PDIP untuk Purnomo-Teguh atau Gibran.
Salah satunya adalah politikus PDIP Maruarar Sirait. Saat itu, Maruarar menyebut, siapa pun yang dipilih DPP PDIP akan tetap didukung oleh Rudy dkk.
"Ya dia (Maruarar) orang Jakarta bukan Solo. Sudah tidak masuk struktural DPP PDIP juga kan. Harusnya tahu diri bukan ranahnya berbicara soal Pilwalkot Solo," papar Rudy.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: kumparan
Meski setiap kandidat memiliki hak yang sama, namun Achmad Purnomo mengaku ia pasrah jika namanya dicoret dari partai. Ia juga akan legawa jika partainya lebih memilih Gibran sebagai calon Wali Kota Solo.
ADVERTISEMENT
"Saya pasrahkan saja semua keputusan rekomendasi calon wali kota kepada partai. Sebagai kader partai, harus tegak lurus kepada keputusan ketua umum dan partai," kata Achmad Purnomo.
Namun, di tengah-tengah, wabah corona menghantam seluruh Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Karena merasa harus fokus melawan virus corona, Achmad Purnomo pun memutuskan mundur.
"Saya pilih mundur karena kondisi pandemi COVID-19 yang diperkirakan belum berakhir pada akhir tahun ini. Jujur saya tidak kuat hati dan perasaan jika Pilkada serentak tetap dipaksakan di tengah pandemi COVID-19 pada tanggal 9 Desember mendatang," ujar Achmad Purnomo, Jumat (24/4).
Bakal Calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo saat temu media di Panti Marhaen DPD PDIP Jateng. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Achmad Purnomo mengaku sudah menyampaikan secara lisan mundurnya sebagai bakal cawali ini kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Langkah mundur ini, lanjut dia, juga diikuti Teguh Prakosa sebagai pasangan cawawali.
ADVERTISEMENT
Dengan mundurnya keduanya, Gibran pun resmi menjadi satu-satunya kandidat dari PDIP di Pilwalkot Solo 2020.
-----
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
-----
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.