news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lion Air soal Penerjemah Diduga Corona: Suhunya Sempat 38 Derajat

26 Januari 2020 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lion Air. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lion Air. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Lion Air angkat bicara soal penerjemah wanita di maskapainya yang diisolasi di RS di Manado, Sulawesi Utara, karena diduga terjangkit virus corona, setelah perjalanan dari China.
ADVERTISEMENT
Interpreter berusia 23 tahun itu sebelumnya ada dalam penerbangan internasional nomor JT-2740 dari Guangzhou tujuan Manado, Sulawesi Utara.
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, penerjemah itu dievakuasi ke rumah sakit karena suhu tubuhnya mencapai 38 derajat.
"Ketika dilakukan tes suhu tubuh (badan) oleh tim medis menunjukkan 38 derajat. Sebagai tindakan preventif, yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan cepat dan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Manado," ucap Danang, Minggu (26/1). (Suhu normal manusia 37 derajat celcius -red).
Meski begitu, keberangkatan penerbangan JT-2740 pada Jumat (24/1) dipersiapkan secara baik. Pesawat mengudara dari Baiyun Guangzhou pukul 22.15 waktu setempat dan mendarat hari berikutnya Sabtu (25/1) di Sam Ratulangi pada 02.15 WITA.
ADVERTISEMENT
"Informasi terakhir bahwa suhu tubuh sudah normal 36 derajat dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda demam dan radang paru atau pneumonia sesuai kriteria," jelas Danag.
Lion Air menyampaikan terima kasih atas kerjasama, pengawasan dari tim kesehatan dan berbagai pihak yang terlibat menangani masalah ini.
Sementara, terkait corona, layanan penerbangan internasional terutama ke beberapa kota tujuan di Tiongkok, Lion Air telah melakukan antisipasi yang mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No. SR.01.0111/5888/2019 "Pemberitahuan Kewaspadaan Penyakit Polio" pada 30 Desember 2019 dan No PM.04.021111143/2020 "Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya" pada 03 Januari 2020.
Dalam tindakan pencegahan dimaksud, merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan dan cairan atau gel pembersih tangan guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.
ADVERTISEMENT
"Hal tersebut sebagai langkah antisipasi sesuai pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona," pungkas Danang.