LIPI Soal Strategi Mitigasi: Ruang Aman hingga Tata Wilayah Berbasis Bencana

29 Januari 2021 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr Eko Yulianto, Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dr Eko Yulianto, Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI. Foto: Habib Allbi Ferdian/kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh wilayah di Indonesia rentan terhadap bencana alam. Perwakilan Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto menyebut Indonesia harus siap merancang strategi mitigasi dan evakuasi bencana.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, masyarakat dan pemerintah harus bersinergi dalam meningkatkan kesadaran dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Masyarakat perlu sadar tentang ancaman dan keselamatan, penyadaran itu bisa dari hal-hal sederhana seperti tiang listrik yang diberi warna tingkat zona bahaya, selain itu kita perlu ruang aman sebagai shelter," tuturnya dalam webinar Masyarakat Siaga Bencana 2021, Jumat, (29/1).
Eko menambahkan, berdasarkan pengalaman yang diceritakan oleh penyintas, selain mencari tempat lebih tinggi dalam evakuasi, cara efektif saat terjadi bencana adalah dengan memprioritaskan keselamatan diri dan bukan harta benda.
"Abaikan harta dan lebih baik berlari tanpa kendaraan, jangan mendekat ke arah sungai atau jembatan, karena sungai adalah jalan tol bagi tsunami, dia datang lebih cepat dari sungai," tuturnya dalam webinar Masyarakat Siaga Bencana 2021, Jumat, (29/1).
ADVERTISEMENT
Ia juga memberikan contoh pada kejadian tsunami, benda yang terapung merupakan pelampung yang dapat digunakan jika kita sudah tergulung dalam musibah tersebut. Selain itu juga, memperhatikan gelombang susulan dan tidak langsung kembali ke rumah.
Menurutnya kita perlu belajar dari peristiwa tsunami di Aceh. Para penyintas selamat karena mencari tempat atau bangunan tinggi, salah satunya adalah masjid.
Ia berharap ke depannya pemerintah dan masyarakat yang memfasilitasi bangunan masjid bisa sekaligus menggunakannya sebagai shelter sebagai tempat evakuasi. Itu adalah salah satu contoh, begitu juga tempat ibadah atau bangunan fasilitas umum tinggi lainnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh perwakilan dari Pusat Penelitian LimnologiI LIPI, Iwan Ridwansyah. Dalam mitigasi bencana, setiap individu memiliki tanggung jawab keselamatan masing-masing. Hal itu bisa dimulai dari membangun rumah dengan asas bencana.
ADVERTISEMENT
Bagi pemerintah harus membangun infrastruktur sesuai dengan asas kebencanaan.
"Tata ruang harus berbasis bencana, Pak Almarhum Sutopo sudah beberapa kali memberikan penerangan tata ruang berbasis bencana, kita sudah memberikan rekomendasi kepada planner juga," imbuhnya.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona