Lockdown di Ho Chi Minh Vietnam Diperpanjang Dua Pekan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut pemerintah setempat, perpanjangan pembatasan ini perlu dilakukan untuk mengisolasi klaster-klaster penyebaran, mempercepat laju vaksinasi, serta mencegah rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien corona.
“Secara keseluruhan, Kota Ho Chi Minh akan terus berada di bawah kebijakan pembatasan untuk dua pekan ke depan,” ujar Wakil Wali Kota Duong Anh Duc pada Senin (13/9), dikutip dari surat kabar Dan Tri, dilansir Reuters.
“Meskipun di sejumlah distrik di kota ini virus corona berhasil ditekan, restoran diizinkan buka untuk melayani takeaway dan orang-orang dapat pergi keluar untuk membeli makanan,” lanjutnya.
Tingkat vaksinasi Vietnam sampai sekarang masih tergolong rendah. Baru 5,2 persen dari 98 juta populasi negara sosialis ini yang sudah divaksinasi dosis penuh.
Vietnam telah mencatat lebih dari 610.000 infeksi dan 15.000 kematian. Episentrum gelombang corona kali ini, Kota Ho Chi Minh, menyumbang setengah dari total infeksi tersebut dan 80 persen kematian.
Di saat lockdown Ho Chi Minh diperpanjang, sejumlah wilayah justru mulai melakukan pelonggaran pembatasan secara bertahap. Wilayah tersebut adalah Ibu Kota Hanoi, Provinsi Binh Duong, serta beberapa provinsi di Mekong Delta.
ADVERTISEMENT
Otoritas penerbangan sipil Vietnam juga telah mengusulkan pelanjutan operasional penerbangan domestik kepada Kementerian Transportasi. Pelanjutan tersebut rencananya akan dibagi ke dalam tiga fase, setelah ditangguhkan selama sebulan lamanya.
Vietnam sebelumnya dikenal dengan penanganan COVID-19 yang baik. Sepanjang tahun 2020 hingga awal 2021, kasus corona negara ini bisa dikendalikan. Bahkan, Vietnam mendapatkan acungan jempol dari komunitas internasional.
Tetapi, mulai April 2021, kasus COVID-19 negara ini tiba-tiba melonjak tak terkendali. Bersamaan dengan lonjakan kasus, vaksinasi di Vietnam pun berjalan dengan lambat.
Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pemerintah setempat dalam mengamankan stok vaksin COVID-19.