Long COVID-19 seperti Gangguan Saraf dan Memori Bisa Disembuhkan, Ini Caranya

2 Maret 2022 18:38 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infografik Mengenal Long COVID-19. Foto: Tim Kreatif kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Infografik Mengenal Long COVID-19. Foto: Tim Kreatif kumparan
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof.Dr.dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI, menegaskan pasti ada penyintas COVID-19 akan mengalami gejala Long COVID. Yakni gejala atau sakit yang dirasakan dalam jangka panjang meski sudah sembuh.
ADVERTISEMENT
"Long COVID atau gejala berkepanjangan pasca COVID-19 dapat mengenai sampai 30% dari orang yang terinfeksi," kata Iris dalam diskusi virtual di BNPB, Rabu (2/3).
Iris menjelaskan Long COVID ini akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang seperti gangguan konsentrasi hingga nyeri pada persendian.
"Terlepas dari beratnya COVID akut, dampak jangka panjang dari Long COVID sangat beragam yaitu gangguan memori, konsentrasi, kelelahan fisik, masih sesak, nyeri sendi, dan sebagainya," ungkap Konsultan Alergi Imunologi RSCM Jakarta itu.
"Secara bertahap dan dengan bantuan fisioterapi sebagian besar pasien dapat mengalami pemulihan, ada baiknya juga dikonsultasikan ke ahli dibidang tertentu, sesuai dengan keluhannya," terang Iris.
Dia menyampaikan sifat Long COVID sebenarnya menyerang pada sistem imunitas seseorang. Sehingga gejala yang ditimbulkan akan lama.
ADVERTISEMENT
"Karena pada dasarnya yang terjadi adalah aktivitas sistem imun atau aktivasi sistem imun yang berlebihan pada jangka panjang," ungkapnya.
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof Iris Rengganis. Foto: Satgas COVID-19
Reporter: Devi Pattricia