Long Weekend Tak Berpengaruh di Aceh, PHRI Sebut Hotel Malah Tambah Sepi

20 Oktober 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan berbalik arah saat melintasi kawasan wisata pantai yang ditutup di Desa Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (5/4). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan berbalik arah saat melintasi kawasan wisata pantai yang ditutup di Desa Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (5/4). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
ADVERTISEMENT
Momen libur panjang atau long weekend dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad yang jatuh 29 Oktober 2020, tak mempengaruhi tingkat okupansi dunia perhotelan di Aceh.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Yusri, long weekend tidak berpengaruh pada dunia perhotelan di Aceh. Bahkan, momen libur panjang itu membuat hotel tambah sepi.
“Menjelang libur panjang mungkin sepi ya kalau di Aceh. Tambah sepi, bukan banyak. Minggunya aja sepi. Tidak ada pengaruh long weekend di Aceh,” kata Yusri pada kumparan, Selasa (20/10).
Yusri mengakui tingkat pengunjung di Aceh mulai sedikit meningkat dibanding sebelumnya saat awal pandemi. Tingkat pengunjung hotel sudah mencapai 20-30 persen.
Kendati demikian, Yusri menilai, khususnya untuk wisatawan luar daerah atau pelancong yang ingin berlibur ke Aceh masih belum terlihat.
“Selama ini pengunjungnya seperti orang-orang yang ada perjalanan dinas. Kalau untuk wisatawan belum ada,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Yusri, hingga saat ini hotel-hotel di Aceh masih mengutamakan protokol kesehatan terhadap setiap pengunjung yang datang meski jumlahnya belum terlalu ramai.
“Protokol tetap berjalan, bahkan tambah ketat,” pungkasnya.