Loyalis Amien Rais, Agung Mozin, Mundur dari Partai Ummat

Agung Mozin. Foto: Dok. Pribadi

Waketum Partai Ummat Agung Mozin mengundurkan diri dari partai. Pengunduran diri itu disampaikan Agung Mozin melalui surat untuk Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais.

Dalam surat yang dibagikan kepada wartawan Kamis (26/8) hari ini, Agung Mozin menyebut mundur dari Partai Ummat karena melihat perkembangan dinamika di internal partai, serta mempertimbangkan masukan dari sejumlah pihak.

"Selanjutnya memperhatikan dengan seksama dinamika internal partai, sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah, seraya mempertimbangkan beragam informasi dan aspirasi para sahabat Partai Ummat di berbagai daerah termasuk sahabat-sahabat aktivis demokrasi yang istikamah konsisten-konsekuen melawan feodalisme dan dinasti politik," kata Agung Mozin.

Deklarasi Partai Ummat. Foto: Youtube Amien Rais

Melalui surat itu, Agung Mozin juga menyampaikan ucapan selamat atas terbitnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.KH Kep13.AH.11.01 Tahun 2021 tertanggal 20 Agustus 2021 tentang Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat.

"Atas nama pribadi yang diamanahkan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ummat saya sampaikan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada segenap pihak khususnya para sahabat pengurus, anggota, dan simpatisan Partai Ummat yang telah bekerja keras hingga terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat tersebut," kata dia.

Dia pun berharap dengan terbitnya pengesahan badan hukum partai Ummat, dapat menjadi pemacu partai untuk melaksanakan kerja-kerja politik.

"Momentum terbitnya Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat kiranya bisa menjadi kontemplasi kerja-kerja politik ke depan. Hanya Kepada Allah kita bertawakkal, semoga upaya saya dan para sahabat lainnya yang telah mengantarkan Berdirinya Partai Ummat bisa dimaknai sebagai amanah ummat yang harus dipertanggungjawabkan di hadirat Allah SWT," tutup Agung Mozin.

Saat dikonfirmasi soal alasan mundur karena 'sekat-sekat informasi dan komunikasi elitis yang tidak mengedepankan akhlakul karimah', Agung enggan bercerita. Begitu juga dengan istilah dinasti politik dalam surat itu.

Di akhir surat, Agung menuliskan tembusan surat yaitu: 'Menantu Sahabatku Amien Rais, Ketum Partai Ummat, Ridho Rahmadi.