LSI Denny JA Urai Alasan PDIP-Golkar Masih Unggul: Faktor Jokowi hingga Covid-19

1 November 2022 21:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPR Puan Maharani (kanan) bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan menunjukkan dokumen di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPR Puan Maharani (kanan) bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan menunjukkan dokumen di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan PDIP dan Golkar masih memimpin apabila pemilu digelar sekarang. PDIP mendapatkan dukungan sebesar 20,9% suara dan Golkar 14,5% suara.
ADVERTISEMENT
Menurut temuan survei, setidaknya ada dua alasan terhadap unggulnya PDIP. Yakni kepopuleran Presiden Jokowi dan sikap menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
"Pertama, Jokowi masih populer. Jokowi jauh lebih identik dengan PDIP. Alasan kedua mengapa PDIP unggul, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode," jelas pernyataan rilis survei, Selasa (1/11).
Menurut LSI Denny JA, publik yang menolak perpanjangan jabatan presiden angkanya mencapai 74 1%. Adapun publik yang menolak presiden 3 periode angkanya mencapai 77,2%.
Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan masyarakat.
Soal keunggulan Golkar, survei Denny JA menemukan setidaknya ada tiga alasan. Salah satunya dikaitkan dengan kepuasan publik terhadap penanganan COVID-19 yang ditangani dua tokoh Golkar, yaitu Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto dan Koordinator PPKM Luhut B Pandjaitan.
ADVERTISEMENT
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan COVID-19 mencapai angka 76,5%. Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar," jelas rilis survei.
Alasan kedua, Golkar masih unggul karena publik optimis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada di atas 60%. Adapun Menteri Koordinator Ekonomi adalah Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar.
"Alasan ketiga, Golkar masih unggul, Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto muncul sebagai game changer atau trendsetter melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Lahirnya KIB mengubah tren," jelas LSI Denny JA.
Data dan analisa survei didasarkan pada survei nasional pada tanggal 11-20 September 2022 dan riset kualitatif. Survei nasional menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview).
ADVERTISEMENT
Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 2.9%. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.