Luhut Bertemu Penasihat Keamanan AS, Bahas Indo-Pasifik

19 Oktober 2021 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Dok. Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSC), Jake Sullivan. Mereka membahas berbagai isu termasuk Indo-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Kawasan Indo-Pasifik meliputi pula Amerika Serikat dan Indonesia. Saat bertemu Luhut pada Selasa (19/10/2021), Sullivan menekankan pentingnya stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
"Sullivan menggarisbawahi pentingnya hubungan bilateral dengan Indonesia, keterlibatan AS di seluruh Asia Tenggara," ucap jubir NSC Emily Horne dalam keterangan pers Kedutaan Besar AS untuk Indonesia.
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan. Foto: Tom Brenner/REUTERS
"(Dibahas pula) upaya AS untuk mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam Pemerintahan Biden-Harris," sambung dia.
Tidak diungkap apakah pertemuan Sullivan dan Luhut diadakan secara daring atau langsung. Namun, dalam rilis Deplu AS pada 15 Oktober 2021, dijelaskan bahwa sejumlah pejabat AS bertandang ke Thailand, Singapura, Indonesia, pada 17-22 Oktober. Rombongan itu termasuk pejabat National Security Council (NSC).
Lebih lanjut Horne menjelaskan, di samping Indo-Pasifik, penanggulangan COVID-19 turut dibicarakan.
ADVERTISEMENT
"Mereka juga membahas kerja sama untuk mengakhiri pandemi dan memperkuat keamanan kesehatan global guna mencegah keadaan darurat kesehatan di masa depan," kata Horne.
Sementara itu, kawasan Indo-Pasifik yang disinggung pada pertemuan Luhut dan Sullivan, beberapa tahun terakhir kerap menjadi sorotan dunia.
Yang terbaru saat AS bersama dua sekutunya Inggris dan Australia membentu aliansi pertahanan AUKUS. Aliansi itu ditujukan untuk membendung pengaruh China yang makin besar di kawasan strategis Indo-Pasifik.
Pembentukan AUKUS sendiri dikritik China. Negeri Tirai Bambu menganggap AS dan sekutunya di AUKUS masih terperangkap mentalitas Perang Dingin.