Luhut Mau Minta Tambahan 20 Juta Dosis Vaksin Sinopharm ke UEA

15 September 2020 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan berbicara dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) membahas rencana penambahan 20 juta dosis vaksin corona, Sinopharm.
ADVERTISEMENT
Indonesia direncanakan akan menerima 30 juta dosis vaksin corona dari China dan UEA di kuartal IV tahun ini. Namun, Luhut mendorong agar jumlahnya ditingkatkan menjadi 50 juta dosis dari UEA.
"Vaksin ini kita akan dapat tahun ini kira-kira 30 juta dosis dan kami coba sampai ke 50 juta (dosis). Nanti mungkin dari G42 dari Abu Dhabi ketemu. Saya nanti sore mau bicara sama Menteri Suhail (Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei) mau minta tambahan 20 juta lagi masuk sini," kata Luhut dalam diskusi Sarasehan 100 Ekonom secara daring, dikutip Antara, Selasa (15/9).
Kick off uji klinis tahap 3 vaksin Sinopharm di UAE pada 16 Juli 2020. Foto: Twitter/@admediaoffice
Pengembangan vaksin corona di UEA itu dikerjakan oleh perusahaan China, Sinopharm, dengan perusahaan UEA G24 Healthcare dan pemerintah Abu Dhabi. Saat ini, pengembangan sudah masuk fase III.
ADVERTISEMENT
Untuk mengejar target tambahan 20 juta dosis vaksin, Luhut menyebut tiga bulan ke depan akan menjadi waktu krusial bagi Indonesia. Apalagi, Presiden Jokowi telah memerintahkan semua jajarannya fokus pada penanganan COVID-19, khususnya di 8 provinsi prioritas.
"Jadi kalau kita pakai strategi mengatasi itu, the rest (sisanya) menurut saya sih sangat terkendali sampai nanti kita dapat vaksin," ucap Luhut.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan) dan Mendagri Tito Karnavian sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Luhut Akui Penanganan Virus Corona di Indonesia di Awal Tidak Maksimal

Luhut mengakui di awal pandemi corona, pemerintah belum maksimal melakukan penanganan. Alasannya, mereka baru pertama kali menghadapi kondisi seperti ini.
"Tapi sekarang dengan berjalannya waktu kita sudah makin paham bagaimana kira-kira kita bereaksi terhadap ini. Saya juga minta saudara-saudara sekalian, tidak ada satu negara pun yang berani mengklaim mereka bisa mengendalikan ini dengan baik, pasti ada up and down-nya sama dengan kita," tutur Luhut.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelum memimpin rapat terbatas. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sudah mendapatkan komitmen 30 juta dosis vaksin corona, pada kuartal IV tahun ini. Sehingga diharapkan vaksinasi sudah dapat diberikan akhir 2020 atau awal 2021.
ADVERTISEMENT
"30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan pengujian klinis," jelas Airlangga.
Rinciannya, pemerintah sudah mendapatkan komitmen 20 juta dosis di akhir tahun ini dari China. Lalu ada tambahan 250 juta pada 2021.
Sedangkan dari Uni Emirat Arab, pemerintah juga telah mendapatkan komitmen 10 juta dosis akhir tahun ini dan tambahan 50 juta dosis pada kuartal I 2021.
Jadi, di akhir tahun ini, setidaknya ada 30 juta dosis vaksin corona dari China dan UEA. Sedangkan tahun depan ada tambahan 300 juta dosis vaksin.
Infografik Perbandingan Harga Vaksin Corona. Foto: kumparan
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT
=====
Saksikan video menarik di bawah ini.