Luhut Minta Kemenperin Alihkan 90% Kebutuhan Oksigen untuk Medis

1 Juli 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di Kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meningkatnya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan pasokan oksigen. Pasien yang tidak dirawat di rumah sakit juga mulai kesulitan mendapatkan tabung oksigen.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan ketersediaan oksigen di berbagai fasilitas kesehatan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan telah menjamin ketersediaan oksigen dengan meminta pengalihan 90 persen untuk kebutuhan medis.
"Terkait ketersediaan oksigen, kami sudah meminta kepada Menteri Perindustrian agar memerintahkan para produsen oksigen mengalokasikan 90% produksinya untuk kebutuhan medis," kata Luhut dalam keterangan pers terkait pelaksanaan PPKM Darurat secara virtual, Kamis (1/7).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi food estate di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Kementan RI
"Kami meminta masing-masing provinsi untuk membentuk Satgas yang memastikan ketersediaan oksigen, alkes, dan farmasi. Satgas ini agar berkoordinasi langsung dengan Menkes jika terjadi kesulitan suplai," demikian yang tertulis dalam slide yang dibacakan Luhut.
Selain mengenai pemenuhan kebutuhan oksigen, Luhut juga memastikan kebutuhan lain seperti obat-obatan aman.
"Insyaallah semua enggak ada masalah, termasuk suplai obat-obatan," pungkasnya.
Sejumlah agen oksigen di Yogyakarta kehabisan stok oksigen. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Beberapa waktu ini, banyak beredar informasi di media sosial mengenai kelangkaan oksigen akibat tingginya permintaan. Kelangkaan tak hanya terjadi di berbagai rumah sakit, tetapi juga bagi pasien-pasien yang dirawat di rumah.
ADVERTISEMENT