Luhut Minta RS di DIY Konversi Tempat Tidur: Hanya 6,1% Pasien COVID-19 Dirawat

29 Juli 2021 23:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Uji Swab untuk Tenaga Kesehatan, Polisi, TNI, dan Satpol PP di Jakarta, Kamis (1/10). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Uji Swab untuk Tenaga Kesehatan, Polisi, TNI, dan Satpol PP di Jakarta, Kamis (1/10). Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
ADVERTISEMENT
Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Level 4, Luhut B Pandjaitan, menyoroti tingginya angka kematian pasien COVID-19 di DIY.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Luhut mengatakan persentase pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di DIY cukup rendah. Dalam rakor penanganan COVID-19, terungkap hanya 6,1 persen pasien COVID-19 yang mendapatkan perawatan di RS.
“Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di DIY bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi,” kata Luhut dalam keterangannya. Kamis (29/7).
Luhut menjelaskan, dari 34.732 kasus aktif di DIY, ternyata hanya 2.115 orang yang dirawat di RS.
Sementara terkait angka kematian di DIY, Luhut menyebutkan angkanua terus meningkat sejak keterisian rumah sakit menembus hampir 80 persen.
“Kapasitas RS sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) Non-COVID menjadi COVID di RS,” ucap Luhut.
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin semangati nakes di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, pada Sabtu (17/7). Foto: Dok. Istimewa
Luhut meminta Pemda DIY meningkatkan keterisian tempat tidur mencapai 50 persen agar pasien dengan gejala berat dapat ditangani di RS. Tidak lupa, Luhut meminta kepada Dandim hingga Kapolda di DIY bekerja sama menggiatkan upaya tracing dan testing.
ADVERTISEMENT
“Saya harap dalam beberapa hari ke depan kalian (Kapolda dan Dandim) betul-betul meningkatkan aktivitas testing dan tracing sehingga bisa membawa pasien isoman yang saturasinya mulai memburuk untuk ke fasilitas Isoter atau RS,” tutur Luhut.
Kita juga baru mendapatkan bantuan 10 ISO tank untuk oksigen, nanti akan kita deploy (kirim) ke Jogja,” imbuhnya.
Sementara Menkes Budi Gunadi Sadikin yang juga hadir dalam rakor menyebutkan, dirinya telah mendapatkan laporan dari rumah sakit di DIY soal tingginya angka kematian pasien COVID-19.
“Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat,” kata Budi.
Budi menilai, jika tingkat saturasi rendah, seharusnya masyarakat DIY yang sakit perlu mendapatkan akses perawatan baik di RS atau di fasilitas isolasi terpusat.
ADVERTISEMENT
Budi memastikan dalam waktu dekat akan segera mengirimkan oximeter ke seluruh puskesmas di DIY.
“Oximeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang Isoman agar penanganannya tidak terlambat,” tutur Budi.