Luhut: Polri Jadi Tim Hunter COVID-19, Paksa Warga Pakai Masker

18 September 2020 19:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pengelolaan Taman Nasional Komodo. Foto: Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Pengelolaan Taman Nasional Komodo. Foto: Dok. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah ditunjuk Presiden Jokowi untuk menangani corona di 9 provinsi yang memiliki kasus COVID-19 tinggi.
ADVERTISEMENT
Ia bersama Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, memfokuskan penanganan corona di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalsel, Sulsel, Sumut, Bali, dan Papua.
Luhut menyatakan dalam menekan angka penularan di 9 provinsi tersebut, bakal diterapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan tegas dan ketat. Ia menyebut Polri menjadi tim hunter atau pemburu COVID-19 di 9 provinsi dengan menegakkan hukum bagi pelanggar protokol keehatan.
"Tim Polri dengan Pak Wakapolri, Pak Gatot, yang melakukan apa yang disebut hunter COVID-19 sudah mulai jalan. Ini untuk memaksa rakyat menggunakan masker," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (18/9).
Petugas melakukan razia masker di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (14/9/2020). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Sejauh ini, kata dia, tim hunter COVID-19 yang menggelar operasi yustisi razia masker telah berjalan cukup baik.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut operasi yustisi yang digelar di Surabaya, Semarang, Medan, dan Jakarta sudah mulai menimbulkan efek jera bagi warga yang melanggar protokol kesehatan. Sehingga ia berharap kasus corona di daerah-daerah tersebut dapat ditekan.
"Operasi yustisi oleh Bapak Wakapolri dengan saya kami bincang-bincang itu juga sudah disiapkan dengan baik dan tim periksa di Jatim, Surabaya, Semarang, Medan, Jakarta itu saya kira sudah banyak perubahan. Kalau ada yang kurang sana sini itu hal wajar, misal ada yang lebay, tapi nanti diperbaiki," tutupnya.