Luhut Sebut Corona di Jakarta Mulai Naik, Ini Datanya

Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta baru sepekan menjalani PPKM Level 1. Tapi, kasus corona sudah mulai terasa kenaikannya meski tidak signifikan.

Hal ini sempat disinggung dan diingatkan lagi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyebut, ada 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang kasusnya naik, termasuk di Jakarta.

"Dan di Jakarta Utara, Timur, Selatan, itu hampir semuanya itu adalah trennya naik. Jadi saya mohon kita semua hati-hati melihat ini." kata Luhut dalam konferensi pers virtual soal perkembangan PPKM, Senin (8/11).

Seorang warga dengan mengenakan masker berjalan di depan mural imbauan mengenakan masker dari lintas agama di kawasan Jakarta Timur. Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

Lalu, bagaimana data perkembangan kasus corona di Jakarta?

Menilik perkembangan kasus pada 1-7 November 2021 kasus tertinggi terjadi pada Rabu (3/11) sebanyak 132 kasus dalam sehari. Sedangkan kasus terendah terjadi pada Sabtu (6/11) sebanyak 69 kasus dalam sehari.

Perkembangan kasus corona di Jakarta. Foto: Pemprov DKI Jakarta

Namun, yang harus diwaspadai ialah, penambahan kasus corona di atas seratus orang sehari terjadi selama 4 hari dalam seminggu. Berikut rinciannya:

1 November: 83 kasus

2 November: 77 kasus

3 November: 132 kasus

4 November: 111 kasus

5 November: 118 kasus

6 November: 69 kasus

7 November: 117 kasus

Mundur ke belakang, tepatnya pada 26-31 Oktober, kasus corona tertinggi terjadi pada Kamis (28/10), yaitu sebanyak 131 kasus. Pada periode itu, ada 3 kali penambahan kasus harian di atas seratus. Berikut datanya:

26 Oktober : 37 kasus

27 Oktober : 105 kasus

28 Oktober : 131 kasus

29 Oktober : 96 kasus

30 Oktober : 96 kasus

31 Oktober : 113 kasus

Jakarta memang mulai melonggarkan sejumlah kebijakan saat masuk ke PPKM level 1. Bahkan sejumlah karaoke sudah diizinkan buka.

Namun, semua kemudahan ini jangan diartikan corona sudah benar-benar tidak ada. Disiplin protokol kesehatan jadi kunci, bila tak ingin berhadapan dengan gelombang ketiga corona.