Luhut Siapkan Skema Pembukaan Pariwisata Internasional Bali, Larang Backpacker

10 September 2021 18:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sedang mempersiapkan skema pembukaan pariwisata internasional Bali. Ia berencana pariwisata internasional bisa dibuka saat Bali menerapkan PPKM Level 2.
ADVERTISEMENT
"Kita lagi siapkan, kami sudah rapatkan di Jakarta kemarin, tadi sudah disampaikan ke Pak Gubernur (Bali Wayan Koster), kami sudah siapkan semuanya," kata Luhut saat memantau pengelolaan sampah di Jimbaran, Bali, Jumat (10/9).
Luhut menuturkan, ada beberapa poin skema yang disiapkan. Pertama, wisatawan mancanegara (wisman) berasal dari negara yang siap bekerja sama dengan Indonesia atau dengan sistem travel bubble. Travel bubble adalah dua negara atau lebih yang berhasil mengendalikan virus corona. Mereka kemudian sepakat untuk menciptakan koridor perjalanan antarnegara.
"Kapan dibuka? Tergantung juga nanti negara mana. Tidak semua negara juga, jadi negara mana dan kapan kita bisa siap. Kalau saya pikir kita mungkin pada level 2, " kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat deklarasi pembukaan wisata domestik di Bali. Foto: Pemprov Bali
"Selanjutnya turis yang datang itu kita saring. Kita enggak mau backpacker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas," kata dia.
Ketiga, Bali mempersiapkan fasilitas kesehatan kelas internasional. Hal ini agar wisman yang ingin mengakses fasilitas kesehatan bisa nyaman dan alat-alatnya memenuhi standar tinggi.
"Tadi kita bicarakan sudah membuka rumah sakit internasional di Bali dalam waktu dekat ini sehingga orang datang ke Bali dia nyaman, semua ada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, " kata dia.
ADVERTISEMENT
Apalagi kasus corona di Pulau Dewata mulai landai. Luhut tak mau citra Indonesia yang baik dalam menangani kasus corona buruk di mata dua karena masyarakat yang abai protokol kesehatan.
"Kita masih nunggu. Karena sekarang ini kita ini salah satu negara yang terbaik dalam penanganan COVID-19. Menurut data-data, ya. Jadi tidak boleh jemawa, tidak boleh sombong. Kita harus tetap hati-hati," kata dia.
"Di Bali sudah baik (kasus corona) tapi kalau nanti naik lagi, tidak ada lagi orang yang mau datang ke Bali. Jadi nanti Bali terkenal pulau yang tidak disiplin, itu tidak bagus," kata Luhut.