Rapat Kabinet terbatas

Luhut Tanggapi Silang Pendapat Basuki dan Anies soal Penanganan Banjir

3 Januari 2020 16:43 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan sampah saat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah saat banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir yang melanda Jakarta membuat sejumlah pejabat adu pendapat terkait penanganan banjir. Seperti Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menyoroti lambatnya normalisasi sungai Ciliwung yang hanya diselesaikan sepanjang 16 kilometer dari 33 kilometer.
ADVERTISEMENT
Pendapat Basuki langsung dibantah oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, normalisasi tak akan efektif, lantaran Jakarta akan terus kebanjiran jika kawasan selatan (Bogor dan Depok) tidak mengontrol pengiriman air.
Menanggapi silang pendapat tersebut, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memiliki pandangan lain. Luhut menganggap kedua pendapat itu memiliki solusi yang baik.
Luhut mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari Basuki. Menurutnya, normalisasi memang perlu dilakukan untuk membuat aliran air lancar dan tak terhambat.
"Bukan silang pendapat, tadi Pak Basuki jelasin juga di kantor, tapi sudah sepakat mereka saya dengar. Kan memang bagaimana-bagaimananya kali itu mesti dibersihkan supaya airnya lebih lancar lewat," ujarnya.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan) dan Mendagri Tito Karnavian sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
"Kedua, di Puncak (Bogor) itu memang sedang disiapkan bendungan itu, yang kedua itu (Bendungan Sukamahi dan Ciawi), hanya baru tahun ini selesai. Ketiga, bagaimana air itu bisa dipompa ke laut, mempercepat bukan hanya melalui sungai itu saja, sodetan juga, jadi sodetan dari kali mana yang 600 meter itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Luhut pun meminta normalisasi sungai segera diselesaikan. Sebab, dari laporan yang diterima, normalisasi sungai baru dilakukan sepanjang 16 kilometer dari sekitar 30 kilometer.
Anies Baswedan di pengungsian, Jumat (3/1). Foto: Efira Tamar/kumparan
"Ya, 'kan belum tuntas, itu yang dimaunya dari 30 berapa kilometer itu 'kan baru 16 yang selesai, ya, biar dituntaskan segera. Tidak ada yang berseberangan kok. Saya kira pikiran Pak Basuki benar, tidak ada yang salah, Pak Gubernur juga oke. Saya kira jangan ditubruk-tubrukkan lah," ujarnya.
Sebelumnya, Anies tak sepakat dengan pendapat Basuki. Dia memberi contoh normalisasi Sungai Ciliwung yang terbukti tidak berpengaruh terhadap banjir.
Kejadiannya terjadi pada Maret lalu, tepatnya ketika muka air bendungan Katulampa tinggi dan menyebabkan banjir kiriman ke Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
“Kita sudah menyaksikan bulan Maret yang lalu di kawasan Kampung Melayu yang sudah dilakukan normalisasi itu pun mengalami banjir ekstrem,” kata Anies.
ADVERTISEMENT
“Artinya kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk ke kawasan pesisir,” ujar Anies.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten