Luhut Targetkan 400 Ribu Testing Corona, Libatkan TNI-Polri hingga ASN

20 Juli 2021 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan screening testing Swab Antigen di Posko Checkpoint Exit Tol Cibatu arah Jakarta, Minggu (16/5). Foto: Instagram/@dishubdkijakarta
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan screening testing Swab Antigen di Posko Checkpoint Exit Tol Cibatu arah Jakarta, Minggu (16/5). Foto: Instagram/@dishubdkijakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 masih terus membeludak. Jumlah kasus hariannya di Indonesia bahkan pernah menyentuh angka 50 ribu, dan menjadi rekor penambahan kasus tertinggi yang pernah tercatat sejak Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui seberapa banyak kasus aktif yang ada tiap harinya, Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah akan mengatur target baru terkait jumlah testing harian yang dilakukan.
Testing sebanyak 400 ribu perhari menjadi yang saat ini diupayakan pemerintah.
"Sekarang ini target kita mau sampai 400 ribu (testing). Jadi kan sekarang bertahap kalau hari libur memang turun. Tapi kalau hari biasa rata-rata 250 ribu testing itu," ujar Luhut dalam wawancara dengan KompasTV, Selasa (20/7).
Agar target tersebut jadi realistis, Luhut berencana untuk mengikutsertakan unsur TNI, Polri, hingga ASN untuk membantu pemerintah mencapai target tes tersebut. Luhut memastikan ia akan segera akan mendiskusikan rencana tersebut dengan Presiden Joko Widodo.
"(Untuk mengejar target itu) sekarang kita mau libatkan juga saya nanti lapor presiden nanti TNI, Polri, dan ASN kita supaya mereka juga punya kegiatan," ucap Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (9/9). Foto: Fanny Kusumawardhani
Upaya itu akan digenjot pemerintah karena Luhut berpandangan penularan kasus corona saat ini terjadi mulai dari klaster paling kecil yakni keluarga. Dengan menambah jumlah testing hingga menjangkau ke seluruh KK yang ada di tiap daerah, ia berharap hal itu dapat mempercepat kerja pemerintah untuk memantau seberapa jauh virus menyebar.
ADVERTISEMENT
"Jadi orang-orang di daerah saudara-saudara kita di daerah pinggiran itu kita akan testing, jemput bola, supaya gak ada klaster-klaster keluarga lagi. Sekarang di mana sih yang enggak kena? sopir saya, sopir kantor saya kena. Kenapa? Karena klaster keluarga. Tetapi begitu kena sekarang kita kumpulin," kata Luhut.
Tes corona di Indonesia memang belakangan meningkat kecuali di hari libur. Angka tertingginya tapi masih jauh dari 400 ribu orang, yakni 188.551 orang.