Lumbung Pangan Prabowo, Salah Satu Jurus Jokowi Hadapi Pandemi Corona

8 Agustus 2020 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyiapkan strategi dalam menghadapi ancaman krisis akibat pandemi virus corona. Salah satunya menggarap lumbung pangan yang ditugaskan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya lumbung pangan, Jokowi berharap negara dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat di masa pandemi. Apalagi, kata Jokowi, WHO telah memperingatkan pandemi virus corona dapat berdampak terhadap krisis pangan.
"Karena itulah setelah menugaskan Bapak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperjuangkan cadangan strategis pangan nasional yang segera akan kita bangun di Kalimantan Tengah. Sehingga kita mampu memproduksi apa yang menjadi kebutuhan pangan kita," kata Jokowi dalam sambutan virtual di kongres luar biasa (KLB) Gerindra, Sabtu (8/8).
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
"Memperkuat ketahanan nasional kita khususnya di bidang pangan. Saya memiliki keyakinan bahwa kita memiliki modal dasar yang sangat kuat untuk berdikari, berdiri di atas kaki kita sendiri," lanjut dia.
Jokowi lantas menyinggung bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang produktif. Menurut dia, jumlah penduduk Indonesia bisa menjadi kekuatan besar untuk mampu memproduksi produk buatan hasil karya sendiri. Dia ingin seluruh kekuatan Indonesia dimanfaatkan dalam menghadapi ancaman krisis.
ADVERTISEMENT
"Jumlah penduduk kita 267 juta adalah kekuatan besar kita ini pasar yang sangat besar bagi produk-produk yang kita buat sendiri. Kita juga memiliki penduduk dengan usia produktif yang sangat besar juga menjadi kekuatan produktif negara kita. Saatnya kita melihat apa saja yang menjadi kekuatan kita untuk melakukan lompatan-lompatan kemajuan itu," sebut dia.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan keberhasilan Indonesia untuk keluar dari krisis pangan tergantung perjuangan yang dilakukan. Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat membantu membangkitkan pertumbuhan ekonomi yang minus 5,32 persen pada kuartal II.
"Kita harus menyadari kemampuan kita bertahan dan keluar dari krisis pangan sangat tergantung pada perjuangan kita sendiri. Pada kuartal II kita telah terkontraksi secara tajam yaitu minus 5,32 persen. Tapi kita tidak boleh menyerah kita harus betul-betul upaya di kuartal ke III, kita harus bangkit. Kita bisa reborn sehingga kita tidak jatuh ke jurang resesi," kata dia.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: