Ma'ruf Amin Optimistis Raih 80% Suara di Jawa Barat

3 Oktober 2018 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Ketua TKN Wilayah Jabar Dedi Mulyadi. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Ketua TKN Wilayah Jabar Dedi Mulyadi. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bersilaturahmi dengan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf wilayah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Ma'ruf mengaku optimistis bisa meraih 70 persen suara di Jawa Barat. Sebab, 3 cagub yang bersaing di Pilgub Jabar 2018 menyatakan dukungannya kepada Jokowi.
"Secara umum kami memperkirakan mestinya suara Jokowi-Ma'ruf itu di atas 70 (persen). Karena calon gubernur Jabar itu kan ada 3. Pak Ridwan Kamil, Pak Deddy dan Pak Hasanuddin. Kalau dijumlah 80 persen," kata Ma'ruf di Jalan Nagri Tengah, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (3/10).
"Tapi kan dalam menghitung tak seperti itu. Kita bagaimana memenangkan di Jabar ini untuk me-maintenance suara yang mestinya ikut ke Jokowi-Ma'ruf," tambahnya.
Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Ketua TKN Wilayah Jabar Dedi Mulyadi. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin Silaturahmi dengan Ketua TKN Wilayah Jabar Dedi Mulyadi. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
Sebagaimana diketahui, Jawa Barat merupakan lumbung suara Prabowo pada Pilpres 2014. Namun, Dedi Mulyadi menegaskan, hal tersebut hanya soal informasi yang disampaikan secara tidak benar saja.
ADVERTISEMENT
"Ini kan hanya persoalan faktor informasi saja yang mesti dijelaskan. Kan basicnya bisa dilihat, abah kan Banten, bisa geser ke Bogor, geser ke Sukabumi, Cianjur. Nah ini kan muter di situ basis pemilihnya," jelas Dedi.
Dedi juga menyebut media sosial sebagai salah satu faktor yang berpengaruh. Ia mengaku mendapati informasi di media sosial yang menyebut Ma'ruf Amin hanya diperalat Jokowi untuk meraup suara di Pilpres 2019.
"Tinggal dijelaskan saja segala informasi yang mereka dapatkan karena banyak yang dipelintir. Di mimbar-mimbar maupun di medsos banyak informasi yang dipelintir. Misalnya, abah hanya diperalat untuk meraih suara. Kan bukan barang yang diperalat, nanti kan ada argumentasi logis," pungkasnya.