Ma'ruf Amin: Saya Tak Pernah Kampanye di Pesantren, Hanya Silaturahmi

14 Oktober 2018 14:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan para habaib di kediamannya, Menteng, Senin (24/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan para habaib di kediamannya, Menteng, Senin (24/9/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres Ma'ruf Amin mengunjungi Pondok Pesantren Krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Minggu (14/10). Ma'ruf mengaku, kunjungannya tersebut hanya sebatas silaturahmi dan tidak bisa dihitung sebagai kampanye.
ADVERTISEMENT
"Ya ndak apa-apa, kalau silaturahmi enggak apa-apa. Saya enggak pernah kampanye di pondok pesantren, tapi selalu silaturahim," kata Ma'ruf di lokasi, Minggu (14/10).
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga menyempatkan diri bertemu dengan istri tokoh agama setempat, Nyai Ida Zainal Abidin. Keduanya tampak membahas masalah kebijakan ekonomi syariah.
"Bu Ida kebetulan banyak hubungan dengan saya dalam aspek pengembangan ekonomi syariat. Suami belilau, Kiai Zainal Abidin, seorang ulama yang sering bersama saya," jelas dia.
Ma'ruf mengaku, ia dan pasangannya di Pilpres 2019, Joko Widodo, sudah sepakat memaksimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di Indonesia. Ia berharap, dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, ekonomi Indonesia bisa melonjak.
"Jika bisa memanfaatkan dengan baik, itu bisa membuat lompatan di Indonesia," ucap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Ia mewanti-wanti, jangan sampai isu agama dibawa-bawa dalam Pilpres 2019. Ia berharap, masing-masing paslon bisa berkompetisi dengan membawa keutuhan bangsa dan program pemberdayaan ekonomi masing-masing tanpa saling menjelekkan satu sama lain.
"Jangan membawa isu agama, masyarakat Indonesia kan plural. Kita bawa keutuhan bangsa dan pemberdayaan ekonomi ke depan, di mana masing-masing punya program. Silakan, dan jangan menjelekan, enggak usah memaki-maki dan mendiskriditkan," pungkasnya.