Mabes Polri Lakukan Pelacakan Akun yang Sebut Polisi jadi Buzzer

12 Maret 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Penyidik Tipidsiber Bareskrim Polri tengah melakukan penyidikan terhadap akun twitter @opposite6890, yang menyebut Polri membentuk buzzer untuk memenangkan salah satu paslon di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
“Ini masuk materi penyidikan, perkembangan berikutnya akan disampaikan,” ujar Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/3).
Ia belum bisa menyampaikan perkembangan kasus tersebut. Ia masih menunggu kabar dari Direktorat Siber tentang perkembangan lanjutan.
Ilustrasi Hacker Foto: Thinkstock
“Kita tidak boleh buru-buru terkait fakta hukum,” ucapnya.
Akun twitter @opposite6890 ini viral setelah cuitanya menyebut polisi telah membentuk armada buzzer untuk mendukung salah satu pasangan calon.
Untuk mengerahkan buzzer tersebut, akun ini menyebut Polri menggunakan sebuah aplikasi bernama APK Sambhar yang memiliki domain IP yang sama dengan domain milik Mabes Polri.
Meski kabar tersebut telah dibantah secara tegas, namun polisi menyerahkan penjelasan lanjutan kepada pakar Teknologi dan Informasi (TI).
ADVERTISEMENT
“Nanti ada dari, TI dari pakar TI akan berikan penjelasan komprehensif. Polri tetap proses penyidikan. Yang jelas disampaikan terbuka dan yang jelas biar berkerja dulu,” pungkas Dedi.