Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Mabes Polri: Local Boy For Local Job Bukan Diperuntukkan Bagi Akpol
3 Juli 2017 22:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Kisruh putra daerah dalam penerimaan calon taruna Akpol yang ada di wilayah Jawa Barat menjadi perhatian serius oleh Mabes Polri. Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan, dinilai membuat kebijakan sendiri tanpa sepengetahuan dari pihak Mabes Polri.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, mengatakan seharusnya kepolisian daerah menjalankan suatu kebijakan sesuai dengan kebijakan markas besar alias mabes.
"Ya sebenarnya Polda itu hanya menjalankan kebijakan Mabes, kebijakan Mabes itu kan yang hanya diberikan hanya local boy for local job itu untuk Bintara," kata Setyo di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (3/7).
Menurut Setyo, istilah local boy for local job hanya diperuntukkan bagi calon polisi yang sudah sangat paham dengan karakter dan kondisi di tempat mereka tinggal.
Ia lantas mengambil contoh calon polisi yang berasal dari Jawa akan kesulitan bila nantinya ditempatkan di Miangas. "Contoh misalnya kami perlu polisi di perbatasan di Miangas, kalau kami nyari orang Jawa ditaruh sana, ampun-ampun karena susah mendapatkan nasi, karena di sana ada musim empat bulan itu kapal enggak bisa merapat. Jadi orang-orang di sana biasa makan ubi, atau makan kelapa," papar Setyo.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan penerimaan taruna Bintara juga menyesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi di lokasi setempat. "Kami akan cari orang situ direkrut jadi polisi, walaupun mungkin kurang-kurang sedikit lah, kalau tingginya mungkin 160 (cm), dia 159 (cm) masih bolehlah, tapi nanti ditempatkan lagi di situ dia. Itu yang dimaksud dengan local boy for local job, itu untuk Bintara," lanjut dia.
Setyo menegaskan kebijakan local boy for local job itu tidak diperuntukkan bagi calon taruna Akpol. Sebab, taruna Akpol disiapkan untuk bertugas di manapun dan dalam kondisi apapun.
"Kalau perwira, terutama Akpol enggak boleh (local boy for local job), karena Akpol ini disiapkan, kami begitu masuk kan menandatangani pernyataan siap ditempatkan di mana saja, seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia, kan sekarang ada Atpol, Atase Kepolisian," kata dia.
ADVERTISEMENT
Atas dasar hal tersebut, Setyo menyebut penerimaan calon taruna Akpol dilakukan berdasarkan kemampuan mereka, bukan berdasarkan wilayah.
"Oleh sebab itu, kalau untuk Akpol tidak melihat, yang penting sebetulnya dia mampu, dia bagus, ya diangkat. Jadi tidak ada kebijakan-kebijakan. Pak Kapolri tadi menyampaikan, jadi ada masukan permintaan untuk pemuda-pemuda yang dari daerah, tapi semuanya kan sama. Jadi harusnya sekarang, secara faktanya, kalau dia memang mampu, memang bagus, ya silakan," kata dia.