Mahasiswa Aceh Akan Kembali ke Wuhan saat Situasi Kondusif

17 Februari 2020 18:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hayatul Hikmah, mahasiswa di Wuhan, saat tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (17/2). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hayatul Hikmah, mahasiswa di Wuhan, saat tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (17/2). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Delapan dari 13 mahasiswa Aceh yang telah selesai menjalani observasi di Natuna tiba di kampung halamannya. Kedatangan mereka di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (17/1), disambut tangis dan bahagia oleh para keluarga serta sahabat.
ADVERTISEMENT
Kedatangan delapan mahasiswa itu tidak bersamaan. Mereka dibagi dalam dua rombongan dengan jadwal penerbangan yang berbeda. Rombongan pertama tiba sekitar pukul 09.55 WIB dan rombongan kedua pesawat mendarat pukul 10.35 WIB.
Delapan mahasiswa tersebut ialah Hayatul Hikmah, Ory Safwar, Siti Mawaddah, Maisal Jannah, Intan Maghfirah, Alfi Rian Tamara, Ita Kurniawati, dan Jihadullah. Kedelapan mahasiswa ini memastikan diri mereka dalam kondisi sehat, dan akan kembali ke Wuhan jika situasi telah kondusif.
Mahasiswi semester satu Master of Education di Huazhong University of Science and Technology (HUST), Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Hayatul (27) mengatakan, meski telah kembali ke kampung halaman, dirinya akan kembali lagi ke Wuhan untuk menyelesaikan pendidikan.
“Tunggu sampai kondusif setelah itu baru kembali lagi ke sana (Wuhan),” kata Hayatul, pada kumparan, Senin (17/2) saat tiba di bandara.
ADVERTISEMENT
Menyangkut perkuliahannya, kata Hayatul, sebagian mahasiswa di kampusnya sejak hari ini sudah mulai aktif kuliah kembali. Mereka menjalani perkuliahan secara online.
“Selama di Aceh untuk sementara waktu kuliah online dulu. Sebenarnya mulai hari ini sudah berjalan,” ujarnya.
Tiba di bandara, Hayatul disambut oleh adiknya Jumala (23). Sementara orang tuanya menunggu di rumah, Aceh Utara. Kedatangan Hayatul disambut tangis haru Jumala. Sang adik tak sanggup menahan tangis saat melihat sang kakak tiba dalam kondisi sehat dan selamat.
Hayatul memastikan dirinya dalam kondisi sehat dan aman. Dia bersama dengan teman-temannya mahasiswa asal Aceh, telah mengantongi sertifikat tanda kesehatan dan negatif virus corona.
“Sudah dinyatakan oleh Kemenkes kami sehat. Terus kami juga ada dikasih semacam sertifikat kesehatan, bahwa kami bebas dari virus, Sehingga masyarakat tidak perlu takut,” katanya.
Jihadullah, mahasiswa di Wuhan saat tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (17/2). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Hal sama juga dituturkan Jihadullah, mahasiswa Wuhan University asal Banda Aceh. Dirinya mengatakan, akan kembali ke sana jika pemerintah China telah mengeluarkan instruksi lebih lanjut tentang kondisi di sana.
ADVERTISEMENT
“Kalau nanti memang sudah ada informasi lebih lanjut dari pemerintah China, semuanya sudah stabil, semua mahasiswa luar negeri akan dihubungi,” ujarnya.
Terkait aktivitas di kampusnya, sebut Jihadullah, sebagian mahasiswa sudah ada yang mulai kuliah online. Karena keterbatasan waktu, mahasiswa dan dosennya mengambil langkah khusus agar proses belajar mengajar tetap berjalan.
“Ada yang sudah kuliah online, itu karena keterbatasan tidak bisa bertemu langsung dengan para profesor dan supervisornya,” ujarnya.
Sementara itu, Jihadullah memastikan seluruh mahasiswa Aceh yang telah menjalani observasi di Natuna dalam kondisi sehat dan siap untuk beraktivitas kembali.
“Pastinya masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya kami mahasiswa yang ada di Aceh. Kami baik-baik saja, jangan terlalu memikirkan informasi yang tidak penting. Kami sudah menjalani karantina dan kami dinyatakan sehat,” katanya.
ADVERTISEMENT