Mahasiswa di Texas Diduga Terjangkit Virus Corona asal China

24 Januari 2020 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang mahasiswa di Texas, Amerika Serikat, tengah dirawat karena diduga terjangkit virus corona asal China. Mahasiswa tersebut memiliki gejala virus corona setelah pulang dari kota Wuhan.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/1), mahasiswa tersebut saat ini tengah dirawat di ruang isolasi di rumahnya di Brazos County. Jika dinyatakan positif, maka ini adalah kasus virus corona kedua yang pernah tercatat di AS.
"Kantor kesehatan publik Brazos County tengah menyelidiki pasien yang bepotensi terjangkit novel virus corona 2019. Pasien sakit pernapasan selama dua minggu bepergian di Wuhan, China," ujar pernyataan badan kesehatan Texas.
Tim Tanggap Darurat Hygiene Wuhan melakukan identifikasi di Pasar Makanan Laut Haunan lokasi terdeksi Virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Foto: AFP/NOEL CELIS
Pengujian lab terhadap mahasiswa ini dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC. Mereka mengatakan, kasus ini belum pasti virus corona, pasalnya saat ini sedang musim flu.
"Karena sedang musim flu dan banyak orang menderita masalah pernapasan, kami menduga akan lebih banyak orang lagi yang akan diperiksa oleh CDC," ujar pernyataan CDC.
ADVERTISEMENT
Tidak disebutkan identitas pasien terduga virus corona, namun dia dipastikan menempuh studi di Texas A&M University. Pihak kampus mengatakan, tidak ada penularan penyakit di tempat mereka.
Ilustrasi bandara di Amerika Serikat Foto: Shutter Stock
Sebelumnya kasus pertama virus corona di Amerika Serikat menimpa seorang pria asal Washington yang baru pulang dari China. Dia dilaporkan dalam kondisi stabil dan diharapkan pulih sepenuhnya.
Saat ini virus yang belum ada vaksinnya itu telah menewaskan 25 orang dan menjangkiti lebih dari 800 orang di China. Berkat pergerakan warga China keluar negeri di liburan Tahun Baru Imlek, virus ini telah menyebar hingga ke tujuh negara, yakni Taiwan, Vietnam, Jepang, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat.