Mahasiswa Tolak Audiensi di Ruang Gerindra, Rapat Pindah ke Baleg DPR

Unjuk rasa mahasiswa di depan gedung DPR tolak revisi UU KPK. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan

Fraksi Gerindra DPR RI menerima perwakilan mahasiswa yang berunjuk rasa menolak revisi UU KPK dan revisi KUHP. Para mahasiswa itu awalnya hendak diterima oleh anggota Fraksi Gerindra Supratman Andi Agtas, Ahmad Riza Patria, dan Andre Rosiade di ruangan fraksi.

Namun, para mahasiswa tersebut menolak saat hendak diterima di ruangan Fraksi Gerindra di lantai 17. Pasalnya, mereka mengaku tidak ingin audiensi tersebut diwarnai dengan embel-embel parpol tertentu.

"Kami berterima kasih. Tapi pertama, siapa yang infokan kami mau ketemu Gerindra? Kami mau ketemu pimpinan DPR, minimal pimpinan komisi. Kami minta dipindahkan bukan di ruang fraksi," kata salah satu mahasiswa di Gedung DPR, Senayan, Senin (23/9).

"Kalau seandainya tidak di ruangan, kami berharap di depan saja tidak apa-apa, yang penting bisa berdialog dengan wakil rakyat kami. Tolong jangan ada embel-embel partai," lanjutnya.

Merespons permintaan mahasiswa tersebut, Andre mengaku partainya hanya diberi mandat untuk mewakili DPR RI menerima audiensi. Gerindra, kata Andre, hanya ingin menampung aspirasi yang ada saja.

"Kami, Gerindra, secara terbuka kalau mau aspirasi, silakan saja. Tapi kalau mau ke pimpinan, monggo. Kami hanya membuka diri, kami bertugas hanya menampung aspirasi. Kalau mau bertemu, kita tampung, kita serap aspirasinya," ucap Andre.

Setelah berdiskusi beberapa lama, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk memindahkan pertemuan tersebut ke ruangan baleg. Dalam audiensi itu, tak hanya diwakili Fraksi Gerindra saja, namun juga anggota Komisi III PDIP Masinton Pasaribu.

"Kita akan terima di baleg, sebentar lagi ruang baleg akan disiapkan. Jadi aspirasi kita akomodir dan diakomodir di baleg," tutur Andre.

Hingga saat ini proses audiensi masih berlangsung di baleg dengan dipimpin oleh Supratman.