Mahasiswa Unhas di Maros Meninggal saat PKL Usai Makan Roti

20 September 2021 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter melakukan pemeriksaan kepada mahasiswa Universitas Hasanuddin. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dokter melakukan pemeriksaan kepada mahasiswa Universitas Hasanuddin. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Wiraharimurti (20), meninggal dunia saat melaksanakan pelatihan kerja lapangan (PKL) di Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (20/9). Wiraharimurti meninggal usai menyantap makanan ringan berupa roti.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Nico Nicholas, mengatakan mahasiswa Unhas ini mengembuskan napas terakhirnya saat mendapatkan perawatan di Puskesmas Maros Baru, sekitar pukul 12.55 WITA. Dia sebelumnya mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri.
"Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Tapi tidak tertolong. Dinyatakan meninggal," kata Nico kepada kumparan, Senin (20/9).
Mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Makassar ini, melaksanakan PKL di Kabupaten Maros. Dia berposko di Balai Perikanan Desa Marannu, Kecamatan Lau, Maros. Siang tadi, sekitar pukul 11.55 WITA, dia bersama mahasiswa lainnya lagi mengikuti kegiatan mengunjungi tambak milik Balai Perikanan.
Ilustrasi roti putih Foto: Dok.Shutterstock
Usai keliling tambak, mahasiswa tersebut sempat istirahat dengan duduk di kantor balai. Sembari menunggu mahasiswa lain, Wiraharimurti bersama temannya sempat menyantap roti. Tapi tak lama kemudian, dia tidak enak badan dan kejang-kejang.
ADVERTISEMENT
"Usai makan roti, korban sempat kejang-kejang dan jatuh tidak sadarkan diri. Dari situlah, korban ini dilarikan ke Puskesmas dan ia dinyatakan meninggal," ungkapnya.
Nico menyebut, polisi masih mendalami  kematian mahasiswa PKL Unhas di Maros. Selain itu sejumlah saksi yang diduga mengetahui kematian korban juga akan diperiksa.
"Iya, kita akan dalami. Kita akan mencari tahu penyebab pasti kematiannya," jelas dia.
Namun demikian, Nico sempat mendapat kabar bahwa mahasiswa ini memiliki riwayat penyakit yang sudah parah. Bahkan, pihak keluarga juga menolak untuk melakukan autopsi mayat. Sehingga, korban langsung dibawa pulang ke kampung halamannya di Sulbar.
"Ada informasi kalau memang mahasiswa ini ada penyakit kronis. Pihak keluarganya juga menolak untuk diautopsi dan langsung membawa korban ke kampungnya di Sulbar," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasubdit Humas dan Informasi Publik Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman, mengaku belum mengetahui mahasiswa yang tengah PKL di Maros meninggal.
"Eh? Belum ka dapat informasinya. Coba saya cek dulu," ujarnya singkat.