Mahasiswi Bali yang membawa poster selangkangan

Mahasiswi Bali yang Bawa Poster Selangkangan Diapresiasi Banyak Pihak

1 Oktober 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswi Bali yang membawa poster selangkangan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi Bali yang membawa poster selangkangan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswi Universitas Udayana (Unud) inisial MI, mendapat apresiasi dari sejumlah mahasiswa hingga LBH di Bali. Mereka mendukung aksi MI membawa poster soal selangkangan saat aksi #Balitidakdiam, Selasa (24/9), meski berujung dipanggil rektorat.
ADVERTISEMENT
“Dia kuliah, untungnya dia enggak terlalu kepikiran karena banyak yang hubungi, pihak dosen, tapi enggak ada yang mengkritik. Ada juga yang mengapresiasi,” kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unud, Javents Lumbantobing, saat dihubungi, Selasa (1/10).
Sementara itu, Gubernur BEM Fisip Unud Putu Fhanny mengatakan, mahasiswi angkatan 2019 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini juga menjalani aktivitas seperti biasa. “Kalau saya lihat dia biasa saja menghadapi,” ujar Fhanny.
Bahkan, Fhanny dan sejumlah mahasiswa di Unud mendukung dan mengapresiasi tindakan MI yang berani membawa poster berisi 'Selangkanganku Bukan Milik Negara, #Tolak RKHUP,' saat aksi. Dukungan dan apresiasi diberikan lewat grup-grup media sosial mahasiswa, maupun mengirimkan pesan singkat langsung pada MI.
ADVERTISEMENT
“Semangat ya, jangan takut, dan lain-lain, banyaklah pokoknya,” kata Fhanny soal bentuk dukungan yang diberikan kepada MI.
Sejumlah mahasiswa juga siap membantu MI bila kampus masih mempersoalkan kasusnya. “Dukungan untuk siap membantu kalau mahasiswi MI diberikan sanksi (demo atau skorsing), kalau ada yang memanggil dari pihak BEM FISIP langsung mem-back up,” ujar dia.
Sejumlah mahasiswa mendukung dan mengapresiasi MI karena tak ada yang salah dengan aksi MI. MI dinilai menyuarakan pendapat mahasiswa dan masyarakat secara umum.
“Karena apa yang ditulis adalah hasil dari ekspresi pribadi yang melihat kondisi negara saat ini. Padahal, kalau ditelaah lebih dalam poster itu tidak terlalu sarkas dan masih wajar-wajar saja,” imbuh Fhanny.
MI, kata Fhanny, juga dihubungi sebuah lembaga bantuan hukum. Dia mengapresiasi tindakan MI. Bila butuh bantuan, LBH tersebut akan membuka layanan bantuan atas kasus ini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten