Mahasiswi USU Viral karena Dosen Minta Maaf: Tekad Nurul dan Surat Ar-Ra'd

29 Januari 2021 17:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurul Hasanah saat ditemui di rumahnya Jalan Kebun Sayur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nurul Hasanah saat ditemui di rumahnya Jalan Kebun Sayur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU), Nurul Hasanah (25), namanya mendadak viral. Penyebabnya adalah unggahan Syafruddin Pohan berjudul “Maafkan Bapak, Nak” di media sosial. Pohan merupakan dosen FISIP USU.
ADVERTISEMENT
Di dalam unggahannya itu, Pohan menuliskan kisah tentang Nurul menempuh perjalanan berkilo-kilometer dengan sepeda, demi mengantar tugas kuliah.
Bahkan, karena kondisi ekonominya yang lemah , Nurul mencari penghasilan tambahan dengan mengajar mengaji di Kota Medan dan rumahnya yang terletak di Jalan Sayur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Jaraknya cukup jauh antara Medan dan Deli Serdang rumah Nurul berada. Ditempuh dengan motor saja membutuhkan waktu 1 jam lebih. Apalagi dengan sepeda. Namun, itu semua dilakukan Nurul demi menggapai cita-cita sebagai sarjana.
Nurul Hasanah saat ditemui di rumahnya Jalan Kebun Sayur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Nurul mengatakan, upayanya menemui dosennya dan jadi viral itu, hanya sebagai untuk menuntaskan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Namun dia tidak menampik kalau selama ini mengalami, kesulitan ekonomi.
Ayahnya meninggal terkena serangan jantung sejak dia duduk di kelas 4 SD. Lalu ibunya meninggal saat dia duduk di bangku SMA. Dia mengatakan kuliahnya berjalan lancar hanya sampai semester 5 saja.
ADVERTISEMENT
Selama kuliah, Nurul mendapat beasiswa. Tapi, uang beasiswa tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup. Dia saban hari kuliah menggunakan sepeda dari Deli Serdang ke Kota Medan.
Nurul merupakan mahasiswa angkatan 2013. Seharusnya, dia lulus kuliah tahun 2017. Namun, karena merasa kuliah berat harus mengayuh sepeda ke kampus dan juga kebutuhannya untuk memenuhi tugas kuliah yang berat, dia memutuskan cuti pada tahun 2017 hingga tahun 2018.
“Masa itu, saya beranggapan tidak bisa lanjut kuliah, lagi, saya pun. Jadi kerja setahun,” ujar Nurul, saat ditemui kumparan di rumahnya, Jumat (29/1)/
Nurul Hasanah, mahasiswi USU saat sedang mengajar mengaji. Foto: Dok. Pribadi
Sebenarnya, dia bisa saja mengandalkan bantuan dari kakak dan pamannya. Tapi, itu tidak dilakukannya karena tidak enak. Masalahnya, kakak dan pamannya juga sedang dalam kondisi sulit.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak enak hati merepotkan mereka terus,” ujar dia.
Selama cuti itu, dimanfaatkan Nurul untuk dengan bekerja sebagai pramuniaga di salah toko baju milik teman satu kuliahnya. Niatnya melanjutkan kuliah muncul saat dia, menemani temanya ke kampus untuk mengurus skripsi.
Di saat itulah dia bertemu dengan kepala Jurusan Ilmu Komunikasi, Dewi Kurniawati. Mengetahui kondisi Nurul, Dewi menasihatinya supaya menyelesaikan kuliahnya.
“Di sana Ibu Dewi menyuruh saya kuliah lagi dan meminta saya untuk menjumpainya” ujarnya.
Nurul Hasanah Saaat mengajar Tanfiz Al Quran. Foto: Dok. Pribadi
Sejak itu, keesokan harinya Nurul ke kampus dan melanjutkan sisa kuliahnya. Nurul yang merupakan angkatan 2013 memulai kuliah kembali, pada tahun 2018.
Niatnya menyelesaikan kuliah demi mendapat gelar sarjana dimudahkan oleh Allah SWT. Banyak orang yang membantunya. Salah satunya adalah paman dan teman almarhum ayahnya yang kerap mengirimnya uang.
ADVERTISEMENT
“Keterlaluan kalau nggak selesai kuliah ini. Orang-orang yang bantu Nurul ini ibarat mereka butuh tapi mereka menyisihkan untuk saya,” ujarnya.
Meski demikian, Nurul tetap mengajar ngaji di rumah Al Quran di Jalan Darussalam Kota Medan dan rumahnya. Dia menyebut penghasilannya dari mengajar mengaji Rp 1 juta per bulan. Dia mengajar dari Senin hingga Jumat.
Demi menghemat biaya hidupnya, dia pergi mengajar Al Quran dengan menggunakan sepeda. Bolak-balik Medan-Deli Serdang.
“Kebetulan sepeda itu, milik tetangga, dititip ke rumah lantaran isi rumahnya penuh. Jadi saya gunakan untuk pergi mengajar ngaji,” ujarnya.
Wanita kelahiran tahun 1995 kini merasa bersyukur keinginannya menyelesaikan kuliah sebentar lagi akan terwujud. Pada Selasa (2/2), dia akan mengikuti sidang skripsi. Sama sekali sebelumnya tidak dibayangkannya dia akan bisa menyelesaikan kuliah.
ADVERTISEMENT
Kata dia, semangatnya kuliah, kembali muncul ketika dia mengingat ayat suci Al Quran surat Ar-Rad ayat 11.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri. Lalu saya berikhtiar dan berdoa,” ujar dia.
“Nurul tekadkan, ya Allah (jadikan) ini memang yang terbaik, yang saya lakukan. Lalu saya bekerja dan mengumpulkan uang untuk kuliah dan hidup saya,” tuturnya.
***
Simak video menarik di bawah ini: