Mahfud: Ada 6.000 WNI Teridentifikasi Teroris di Negara Lain

10 Januari 2020 14:31 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkopolhukam Mahfud MD di Kementerian LHK, Jakarta Pusat,  Jumat (6/12). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkopolhukam Mahfud MD di Kementerian LHK, Jakarta Pusat, Jumat (6/12). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia tengah gencar memberantas terorisme. Kerja sama dengan berbagai negara juga dilakukan. Sebab, jumlah WNI yang teridentifikasi sebagai teroris di luar negeri juga cukup banyak.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, saat ini ada 6.000 lebih WNI yang teridentifikasi sebagai teroris di berbagai negara. Dari 6.000 itu, 187 di antaranya berada di negara Suriah.
Para WNI yang teridentifikasi teroris itu menjadi perhatian pemerintah, terkait dengan penanganan, pemantauan kasus maupun pemulangannya ke Indonesia.
Foreign terrorist fighters itu (FTF, teroris asing) banyak kita punya. Itu banyak yang mesti kita pulangkan. Misalnya dari Suriah aja kita punya 187 (orang). Pokoknya lebih dari 6.000 warga kita di luar negeri yang sekarang diidentifikasi oleh negara yang didatangi sebagai teroris,” ungkap Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Ilustrasi Teroris. Foto: Shutter Stock
Mahfud melanjutkan, khusus di Suriah, WNI yang teridentifikasi bergabung dengan kelompok teroris didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Mereka, kata Mahfud, telah begitu dalam terdoktrinisasi oleh ajaran dan semangat terorisme.
ADVERTISEMENT
“Coba, yang ada di Suriah itu ada 187 orang kita di sana yang di diduga orang Indonesia bergabung dengan teroris. 31 orang itu laki-laki, sisanya itu perempuan dan anak-anak. Dan anak-anak itu matanya udah tajam-tajam seperti mau membunuh aja gitu,” tuturnya.
Petugas Inafis Polda Jabar membawa barang bukti milik terduga teroris saat melakukan penggeledahan rumah terduga teroris di Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Gusti Prabu
Karena itu, pemerintah Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan berbagai negara di dunia untuk penanggulangan terorisme.
Salah satu kerja sama seperti yang dijajaki hari ini antara Menko Mahfud bersama Direktur Jenderal Penanggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto serta Kepala BNPT Suhardi Alius.
“Itu yang datang bersama saya tadi itu Direktur Jenderal Penanggulangan Terorisme Jepang, tadi datang ke sini. Jadi banyak ya yang akan kita kerja samakan, bahkan akan ada forum tim bersamalah yang akan membicarakan terorisme dan pengamanan kawasan,” terang Mahfud.
ADVERTISEMENT