Mahfud MD: Cara Berhukum Sedang Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite

7 Mei 2024 1:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Menko Polhukam Mahfud MD di UII, Sleman, DIY, Selasa (30/4/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Menko Polhukam Mahfud MD di UII, Sleman, DIY, Selasa (30/4/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahfud MD berpandangan saat ini Indonesia menghadapi situasi hukum dan politik yang sedang kurang baik. Dia mencontohkan saat ini, banyak produk hukum berupa Undang-Undang yang dibuat sesuai selera para elite bukan kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Cara kita berhukum saat ini sedang agak rusak. Ketika membuat UU lalu diselerakan dengan selera-selera elite yang punya kepentingan jangka pendek dan kepentingan kelompok kecil. Itu dalam berhukum, sehingga dituangkan dalam UU," kata Mahfud di Jalan Teuku Umar 9, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
"Kalau di UU itu tidak lolos karena protes masyarakat, pengadilannya yang dikerjain. Jadi, berhukum itu membuat UU dan menegakan hukum di pengadilan," tambah dia.
Selain itu, Mahfud menuturkan cara berpolitik Indonesia juga tengah di situasi yang tidak baik karena mengutamakan bagi-bagi jabatan. Padahal, kata dia, saat ini jumlah menteri sudah sangat banyak.
"Sekarang, tadi saya katakan, sekarang ini kita berpolitik agak kurang bagus loh. Kalau ada kegiatan politik, lalu bagi-bagi jabatan, jumlah jabatan tidak penting ditambah dan macam-macam lah. Nanti setiap ada pemilu jabatan-jabatan setingkat menteri bertambah, itu lima kali pemilu, sudah, negara ini sudah banyak sekali menterinya," kata eks Menko Polhukam itu.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menyerahkan sepenuhanya keputusan bagaimana sistem pemerintahan ke depan dijalankan kepada Prabowo sebagai Presiden terpilih. "Seharusnya tidak sampai ke situ politik itu. Ya sudahlah, menang, ya menang, lakukan sesuai dengan kembali ke yang profesional," katanya.
Ke depan, Mahfud memastikan akan terus mengawal supremasi hukum agar tidak dipermainkan pihak tertentu.
"Saya akan mengawal di bidang hukum. Pengadilan tentu saja, karena berhukum itu ada di pembuatan hukum, kerja sehari-hari pemerintahan dan ada di pengadilan. Nah sekarang ini yang harus kita tata semua agar negara ini selamat," tutup Mahfud.