Mahfud MD hingga Prabowo Rapat Bahas Masuknya China ke Laut Natuna

3 Januari 2020 14:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Prabowo Subianto saat sambangi Menko Polhukam Mahfud MD.  Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto saat sambangi Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri rapat tingkat menteri di kantor Kemenko Polhukam. Rapat itu dipimpin langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, dan membahas soal posisi Laut Natuna, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Prabowo tiba di Kemenko Polhukam, sekitar pukul 13.30 WIB. Tidak ada pernyataan yang dilontarkan oleh Ketum Partai Gerindra itu.
Dari agenda yang diterima kumparan, Jumat (3/1), Mahfud dijadwalkan akan memimpin rapat tingkat menteri yang rencananya akan membahas persoalan teritorial RI di Laut Natuna yang diklaim oleh China.
Turut hadir dalam rapat yakni Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, Kabakamla, Laksamana Madya (Laksdya) Achmad Taufieqoerrochman, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pantauan kumparan, belum tampak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Sebelumnya, Kapal pencari ikan China dilaporkan telah masuk ke Perairan Natuna dan melakukan kegiatan pencurian ikan. Kapal Coast Guard China juga masuk ke Perairan Natuna. Itulah yang membuat Kemlu RI protes ke China.
ADVERTISEMENT
Kemlu RI sebelumnya siaran persnya pada Rabu (1/1) kemarin, menyampaikan bantahan atas klaim China. Indonesia kembali menegaskan penolakannya terhadap klaim historis China di Perairan Natuna. Menurutnya, klaim China adalah klaim sepihak (unilateral).
"Klaim historis RRT atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral, tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982," kata Kemlu dalam siaran pers.