Mahfud MD Komentari Tulisan Rektor ITK Prof Budi Santosa: Tidak Bijaksana

1 Mei 2022 7:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD dalam acara penyampaian Laporan Tahunan Komisi Yudisial Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD dalam acara penyampaian Laporan Tahunan Komisi Yudisial Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta (9/3). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD turut mengomentari tulisan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko. Dia menilai tulisan Budi tidak bijaksana.
ADVERTISEMENT
Komentar Mahfud tersebut terkait dengan tulisan Budi yang memuji mahasiswa dan mahasiswi calon penerima Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kemenkeu yang ia uji hanya karena mereka tidak menggunakan kata-kata agamis.
Budi Santosa merupakan salah satu penguji bagi calon penerima beasiswa LPDP tersebut.
Berikut penggalan tulisan Budi Santosa:
"Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: Insyaallah, Barakallah, syiar, qodarullah, dan sebagainya. Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang."
ADVERTISEMENT
Apa kata Mahfud MD?
"Memuji-muji sebagai mahasiswa/mahasiswi hebat hanya karena mereka tidak memakai kata-kata agamis, 'Insyaallah, qadarallah, syiar' sebagaimana ditulis oleh Rektor ITK itu juga tidak bijaksana. Itu adalah kata-kata yang baik bagi orang beriman, sama dengan ucapan Puji Tuhan, Haleluya, Kersaning Allah, dan lain-lain," kata Mahfud MD di Twitter, Minggu (1/5).
Prof Ir Budi Santosa Purwokartiko, PhD, Rektor ITK. Foto: itk.ac.id
Dalam tulisan di akun Facebook, Rektor ITK itu juga menyinggung soal ada 12 mahasiswi yang ia uji. Dia memuji mereka berpikiran terbuka. Bahkan ia menyinggung mahasiswi ini juga tak suka ikut demo. Kemudian, barulah ia menyebut soal 'manusia gurun'.
"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," demikian tulisan Budi.
ADVERTISEMENT
Mahfud kembali menyinggung soal ini. Dia mengatakan, sejak tahun 1990-an banyak sekali profesor-profesor di kampus besar seperti UI, ITB, UGM, IPB, yang tadinya tidak berjilbab menjadi berjilbab.
Tulisan Budi itu menjadi polemik di media sosial sejak Jumat (29/4), bahkan trending di Twitter hingga hari ini. Banyak yang mengkritik tulisan Budi berbau rasial.
Politikus Gerindra Fadli Zon yang menilainya "terpapar Islamofobia" dan Ketua MUI Cholil Nafis menilai Budi tak layak menjadi penyeleksi pendaftar LPDP yang anggarannya berasal dari uang rakyat.

Statement ITK

ITK -- PTN yang berdiri pada 2014 -- pun angkat bicara. ITK yang berbasis di Balikpapan ini menegaskan tulisan Budi itu merupakan tulisan pribadi Budi yang tak berkaitan dengan kampus.
ADVERTISEMENT
"Dengan ini kami informasikan bahwa tulisan Prof. Budi Santosa Purwokartiko tersebut merupakan tulisan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan jabatan beliau sebagai rektor ITK," bunyi keterangan ITK di akun Twitter yang dikutip Sabtu (30/4).
Karena itu, pihak kampus meminta tanggapan terkait tulisan itu tak dikaitkan dengan ITK.
"Mohon pemberitaan dan komentar lebih lanjut baik oleh media maupun para netizen tidak mengaitkan dengan institusi ITK, dan awak media atau para netizen dapat langsung berkomunikasi dengan Beliau," bunyi keterangan ITK.
Belum ada pernyataan dari Budi mengenai tulisan tersebut.
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI.