Mahfud MD Minta Brimob Berbenah: Ancaman Terhadap Negara Terus Berkembang
PerbesarADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, negara harus selalu siap pada kemungkinan munculnya ancaman siber dan radikalisme. Terlebih saat ini sudah memasuki era digital di mana segala informasi mudah diakses.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya keamanan dalam negeri hanya berfokus pada ancaman tradisional, namun seiring perkembangan informasi dan teknologi bentuk ancaman pun bertransformasi seperti munculnya ancaman siber, penyebaran radikalisme, permasalahan lingkungan dan bencana, serta berbagai aspek lainnya," kata Mahfud saat berkunjung ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat (24/12).
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, berkembangnya zaman banyak mempengaruhi perubahan termasuk ancaman bagi keamanan negara.
Melihat munculnya berbagai ancaman itu, Mahfud menyebut negara harus membenahi konsep pertahanan, termasuk oleh Brimob.
"Melihat hal itu, maka penting bagi Brimob untuk dapat mengenali dan beradaptasi terhadap isu-isu strategis yang berpotensi menjadi ancaman gangguan keamanan dalam negeri," kata Mahfud.
"Terlebih lagi, Polri saat ini sedang disorot oleh masyarakat," ucap Mahfud.
Mahfud kemudian memberikan motivasi kepada seluruh prajurit Korps Brimob karena telah berjuang menjaga keutuhan negara. Salah satunya mengamankan negara dari seluruh potensi ancaman yang ada dan mengancam keamanan.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat mengapresiasi dan bangga kepada seluruh prajurit Brimob yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia maupun yang di luar negeri atas karyanya dalam mengharumkan nama Indonesia serta menjaga keutuhan bangsa," kata Mahfud.
Lebih lanjut, Mahfud menyebut kemampuan dan teknologi yang dimiliki Brimob sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia yakni dengan kemampuan saat ini mereka mampu menjaga negara dari ancaman siber hingga radikalisme.
"Mereka punya kemampuan yang banyak, baik jungle warfare maupun urban warfare. Kemampuan menjinakkan bom (Jibom), penanganan huru hara (PHH) dan anti anarki, search and rescue (SAR), serta kemampuan kimia, biologi, dan radioaktif (KBR) untuk tangani aksi teror yang menggunakan bahan kimia. Luar biasa, Saya sungguh bangga menyaksikan kemampuan mereka," pungkas Mahfud.
