Mahfud MD Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Teror MIT Ali Kalora di Sigi

30 November 2020 13:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan pernyataan terkait situasi terkini pasca pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR.  Foto: Dok. Humas Kemenko Polhukam
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD memberikan pernyataan terkait situasi terkini pasca pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR. Foto: Dok. Humas Kemenko Polhukam
ADVERTISEMENT
Pemerintah menerjunkan Satgas Tinombala untuk memburu Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah. Tim khusus dari TNI juga akan dikerahkan membantu kepolisian memburu kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah akan menindak tegas kelompok MIT. Sembari Satgas Tinombala bekerja, Mahfud meminta masyarakat agar tak terprovokasi atas teror dari kelompok tersebut.
"Pemerintah mengimbau kepada seluruh warga khususnya masyarakat Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, agar tidak terpancing oleh upaya-upaya provokasi yang dilakukan pihak tertentu," kata Mahfud dalam keterangannya dalam jumpa pers di Kemenkopolhukam, Senin (30/11).
Teror yang dilakukan oleh Kelompok MIT Ali Kalora di Sigi sebelumnya menewaskan 4 orang warga sipil. Ada juga warga alami luka-luka dan beberapa rumah dibakar habis.
Ilustrasi Teroris Foto: Flickr / malatyahaber44
Mahfud mengatakan, pemerintah telah menyambangi lokasi kejadian. Untuk korban, kata dia, pemerintah sudah bertemu dengan keluarganya dan juga melakukan langkah pemulihan salah satunya trauma healing.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan juga pemerintah sudah melakukan langkah pemulihan atau trauma healing," kata dia.
Mahfud juga mengatakan, bahwa pemerintah akan memperkuat pengamanan di Sigi. Ia memastikan, pemerintah akan bekerja dan secepatnya menangkap kelompok MIT Ali Kalora ini.
"Pemerintah menjamin keamanan warga di seluruh wilayah Indonesia termasuk kepada warga di kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terutama setelah terjadinya tindakan teror dan kekerasan terhadap warga di wilayah itu," pungkasnya.