Mahfud MD: Pendidikan Jangan Cuma Cerdaskan Otak, tapi Juga Kehidupan Bangsa

4 Juli 2020 14:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam, Mahfud MD (kanan) di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam, Mahfud MD (kanan) di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (5/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam, Mahfud MD, meminta kualitas pendidikan Indonesia, khususnya di perguruan tinggi, tak hanya menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan diri semata.
ADVERTISEMENT
Mahfud meminta universitas agar mencetak sarjana yang memiliki karakter dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu, kata Mahfud, sesuai pembukaan UUD 1945.
"Kita untuk kembali ke jati diri itu harus kembali juga ke dalam apa yang sudah digariskan oleh negara tentang pendidikan. Apa itu, yaitu pendidikan kita itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bukan untuk mencerdaskan otak. Tapi mencerdaskan kehidupan, itu ada di dalam pembukaan UUD kita," ujar Mahfud dalam acara Forum Rektor Indonesia (FRI) secara virtual, Sabtu (4/7).
"Kita tidak bisa hanya mendorong dia (mahasiswa) hanya punya skill ini itu. Tapi kehidupan yang dicerdaskan karena kalau hanya lihat skill dan sebagainya, itu otak sementara kita harus membina watak untuk karekater itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Mahfud pun mengutip istilah ‘sarjana yang sujana’ yang disampaikan Rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Sardjito.
Menkopolhukam Mahfud MD. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Ia berharap ucapan Prof Sardjito benar-benar diterapkan dalam kegiatan kuliah saat ini. Dengan demikian, setiap lulusan perguruan tinggi memiliki hati yang mulia, bukan sekadar pintar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Dulu Pak Prof Sardjito pernah katakan universitas jangan hanya hadirkan sarjana dong. Tapi juga hadirkan sarjana yang sujana, yang baik hati yang budiman, bukan hanya pintar terampil tapi hatinya mulia," ucapnya.
"Dalam Pasal 31 UUD kita dikatakan pendidikan kita dimasudkan untuk kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, berdasarkan iman dan taqwa. Itu akhlak tidak bisa dipisahkan," tutup Mahfud.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT