Mahfud MD Puji Prestasi KPK Era Firli Bahuri: 2 Menteri Di-OTT

30 September 2021 12:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Dok. Humas Kemenko Polhukam
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Dok. Humas Kemenko Polhukam
ADVERTISEMENT
Menko Polhukam Mahfud MD membandingkan kinerja KPK kini yang dipimpin Firli Bahuri dkk dengan KPK era sebelumnya. Ia memuji kinerja apik KPK di tangan Firli.
ADVERTISEMENT
Mahfud bahkan berani mengatakan bahwa prestasi KPK kini jauh lebih baik ketimbang era sebelumnya. Hal itu menurutnya terbukti dari adanya menteri hingga kepala daerah yang terjaring penindakan KPK.
"Tapi kalau mau bicara KPK dalam arti produktivitas kerja, ya kita bisa berdebat, KPK bisa berdebat karena KPK yang dalam sekarang ini menghasilkan prestasi juga yang enggak kalah. Malah mungkin lebih baik ya," ujar Mahfud dalam dialog virtual yang disiarkan melalui live Twitter, Kamis (30/9).
Dua menteri yang dimaksud oleh Mahfud adalah eks Mensos Juliari Batubara dan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain lebih banyak menindak, KPK pun dinilai memiliki kerja yang jauh lebih efisien. Hal itu terlihat dari jumlah total uang yang berhasil diselamatkan dari perkara dugaan korupsi jauh lebih fantastis jumlah ketimbang total biaya tim penindakan untuk melakukan penanganan terhadap sebuah perkara.
ADVERTISEMENT
"Ini yang kalau dijumlah pada tahun pertama KPK yang dulu dan tahun pertama KPK yang sekarang itu jauh lebih banyak yang sekarang daya tangkapnya. Uang yang dikeluarkan yang sekarang diselamatkan dari potensi korupsi itu Rp 582 triliun," ucap Mahfud.
KPK sekarang, menurut Mahfud, juga dianggapnya tak pandang bulu dalam penanganannya. Hal itu terbukti dari sejumlah kalangan baik politisi, kepala daerah, hingga pejabat negara sekalipun bisa saja ditangani perkaranya. Selagi mereka menemukan dua alat bukti yang cukup terkait keterlibatan mereka dalam suatu perkara.
"Artinya kalau mau bicara jumlah, di Indonesia korupsi terjadi di mana-mana. Sehingga siapa pun jadi KPK kalau mau bisa nangkap kok di mana aja. kalau Ndak berani nangkap di kantor A tangkap di kantor b kalau ndak mau di daerah A di daerah b, pasti banyak kok," ungkap Mahfud
ADVERTISEMENT
Sehingga ia mengajak kepada masyarakat untuk menyudahi kritik kepada lembaga rasuah itu. Jika memang dianggap ada kinerja yang menyimpang dari kerjanya, kritik hingga saran membangun dari masyarakat dinilai Mahfud jadi opsi paling tepat untuk membentuk KPK ke depan.
"Itu lah yang ditunjukkan KPK sekarang kalau mau jumlah nangkap orang. Oleh sebab itu ini kadang kala persoalan selera persoalan polisi dan sebagainya. Tapi mari kita perbaiki bersama-sama," kata Mahfud.