Mahfud MD Sebut Polisi Punya Daftar yang Geruduk Rumah Ibunya, Tak Hanya 1 Orang

6 Desember 2020 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkopolhukam Mahfud MD. Foto: Youtube/Kemenko Polhukam
zoom-in-whitePerbesar
Menkopolhukam Mahfud MD. Foto: Youtube/Kemenko Polhukam
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan polisi telah menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam peristiwa penggerudukan rumah ibunya di Pamekasan, Madura.
ADVERTISEMENT
Menurut Mahfud dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, satu orang yang diproses hukum itu kini telah ditahan oleh pihak Polda Jatim usai dilakukan pemeriksaan intensif kepada yang bersangkutan.
"Sudah ditangkap 1 orang, ditahan di Polda Jatim. Tadi malam ditangkap," ujar Mahfud dalam keterangannya, Minggu (6/12).
Tidak hanya satu pelaku, Mahfud bahkan menyebut pihak kepolisian telah memiliki daftar nama orang yang diduga aktif atau setidaknya terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Ada daftarnya, tak pandang bulu, nanti digilir satu persatu," ungkap Mahfud.
Mahfud mengapresiasi kerja cepat polisi yang berhasil menangkap pihak yang sebelumnya sempat membuat kerusuhan di depan kediaman ibunya itu.
"Polri punya semboyan PROMOTER (profesional, modern, dan tepercaya). Itu bukan semboyan kosong tapi juga didukung tekad, scientific, dan teknologi," kata Mahfud.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD yang berada di Kelurahan Bugih, Kota Pamekasan, Jawa Timur, digeruduk massa, Selasa (1/12). Mereka berteriak dan memanggil-manggil Mahfud agar keluar dari rumah.
Video aksi tersebut beredar di media sosial dan viral. Massa yang datang sebagian besar mengenakan sarung dan kopiah.
Menanggapi hal tersebut, melalui akun Twitternya Mahfud MD mengatakan rumah yang didatangi oleh massa aksi itu ditempati oleh ibunya, dan dia meminta agar tidak menghubungkan masalah pekerjaan dengan keluarganya.
"Saya selalu berusaha menghindar untuk menindak orang yang menyerang pribadi saya karena khawatir egois dan sewenang-wenang karena saya punya jabatan," katanya seperti dikutip kumparan, Selasa (1/12) malam.
ADVERTISEMENT