Mahfud MD soal Teror Pimpinan KPK: Bisa Juga Ingin Kacaukan Pemilu

10 Januari 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menduga teror yang menyasar rumah Pimpinan KPK tidak sekadar untuk menakuti sang pemilik rumah. Teror bom molotov dan bom pipa palsu itu dianggap Mahfud bisa saja untuk mengacaukan Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
“Bisa bercampur itu (motifnya), untuk mengacaukan (pemilu),” kata Mahfud di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/1).
Teror terkait pemilu, dipandang Mahfud, bisa terjadi karena saat ini masih masa kampanye untuk Pilpres dan Pileg. Mahfud menduga pelaku hanya ingin mengacaukan hal tersebut.
“Mungkin motif ada juga untuk mengacaukan pemilu saja, tidak ada hubungannya dengan KPK. Semua serba mungkin dalam situasi seperti ini. Makanya kita harus waspada,” ucap Mahfud.
Kondisi terkini rumah Laode Syarif di Kalibata. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini rumah Laode Syarif di Kalibata. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Namun, Mahfud juga tidak menampik kemungkinan teror terjadi karena KPK tengah banyak mengungkap kasus-kasus korupsi. Bisa saja teror bertujuan agar para Pimpinan KPK takut.
“Karena sekarang banyak yang sudah ditangkap dan sedang dibidik untuk membuat pimpinan KPK gitu (takut),” kata Mahfud.
ADVERTISEMENT
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Jalan Graha Indah VIII, Bekasi, Jawa Barat mendapat teror berupa barang diduga bom pada Rabu (9/1). Benda tersebut diletakan dalam tas hitam yang digantung di pagar rumah Agus. Belakangan diketahui benda itu adalah bom palsu.
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Di hari yang sama rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal. Akibatnya, satu sisi dinding di rumah Laode menjadi gosong.
Polda Metro Jaya saat ini telah membentuk tim bersama Densus 88 untuk menangkap pelaku teror tersebut.