Mahfud: Secara Politik Banyak yang Manfaatkan, Hantam Pemerintah Jika Ada Krisis

27 Agustus 2020 19:04 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkopolhukam, Mahfud MD. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkopolhukam, Mahfud MD. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD menekankan pentingnya penanganan dari segi kesehatan dan ekonomi dalam menghadapi pandemi corona. Untuk masalah ekonomi, Mahfud tak menampik, Indonesia berada di ambang resesi.
ADVERTISEMENT
"Tidak bisa disembunyikan, kita ini sedang di ambang resesi, ini yang menyebabkan kita harus bekerja keras di dalam dua cabang atau dua anak panah kebijakan pemerintah," ujar Mahfud salam Rapat koordinasi dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19, Kamis (27/8).
"Satu dalam kebijakan kita tetap memerangi COVID-19 dan sebagainya yang kedua memulihkan secara pelan-pelan kehidupan kita bernegara, berbangsa, bermasyarakat dengan seluruh aspek kehidupan ekonomi, politik, sosial," sambungnya.
Meski begitu, Mahfud menyebut resesi tidak bisa diasosiasikan dengan krisis. Menurut dia, krisis dan resesi adalah dua hal yang berbeda.
Mahfud mengartikan resesi adalah istilah teknis. Berada dalam resesi bukan berarti Indonesia mengalami krisis.
"Resesi itu adalah istilah teknis dari satu situasi, resesi itu tidak sama dengan krisis. Resesi itu adalah satu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal pertumbuhan ekonominya minus," ucap Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Tapi, resesi itu seperti saya katakan tadi, bukan krisis. Beda antara resesi dan krisis. Resesi itu perhitungan matematis tentang pertumbuhan ekonomi per kuartal di dalam sebuah negara," lanjut dia.
Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Pixabay
Perbedaan itu, menurut Mahfud, penting dipahami mengingat banyak orang yang mengartikan bahwa Indonesia pasti berada dalam krisis jika menghadapi resesi. Dalam asumsi berada di dalam krisis, maka tekanan politik mulai dialamatkan kepada pemerintah.
Inilah yang harus dihindari di tengah ujian melawan wabah corona.
"Ini penting dipahami bahwa resesi dan krisis itu beda. Karena secara politik itu sudah banyak yang akan menggunakan, wah kalau nanti terjadi krisis mari kita hantam pemerintah, mari kita bikin ini bikin itu. Kalau terjadi resesi ekonomi," kata Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Padahal resesi itu tidak, sekali lagi, tidak berarti krisis ekonomi," kata Mahfud.
Untuk mencegah Indonesia berada dalam krisis atau resesi ekonomi, saat ini pemerintah tengah berupaya keras untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.
"Oleh sebab itu arah kita sekarang, bagaimana menumbuhkan ekonomi rakyat, Presiden meminta kita semua untuk membelanjakan seluruh anggaran yang kita buat agar ekonomi rakyat bergerak," pungkasnya.