Mahfud soal Ledakan Smelter: Pemerintah Harus Tegas, Jangan Gila Investasi

27 Desember 2023 21:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan tungku smelter milik PT ITSS, Minggu (24/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 03 Mahfud MD bicara soal ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dalam Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Ledakan itu menyebabkan 19 pekerja tewas, 11 di antaranya pekerja lokal.
ADVERTISEMENT
Mahfud yang juga Menko Polhukam mengingatkan pemerintah untuk bertindak tegas.
"Pemerintah harus tegas, jangan tergila-gila pada investasi, tetapi warganya sendiri menjadi korban," kata Mahfud di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/12), dikutip dari Antara.
"Kalau investasi besar-besaran, warga negaranya tidak terlindungi keselamatannya, itu tidak boleh terjadi," tambahnya.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengingatkan Pemerintah untuk menjamin keamanan dan keselamatan warganya, terutama bagi yang bekerja di kawasan industri.
Cawapres 03, Mahfud MD, di Silaturahmi Mama Sepuh dan Ajengan Anom se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Kota Sukabumi, Rabu (27/12/2023). Foto: kumparan
"Pemerintah harus tegas bahwa yang beroperasi di Republik Indonesia harus sesuai dengan aturan-aturan dan harus menjamin keamanan. Kan ini sudah beberapa kali terjadi. Kalau kami mau masuk, sulit dengan aturan ini, alasan ini, itu, dan sebagainya," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah telah menghentikan operasi dari perusahaan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah sudah menghentikan operasinya. Operasional PT tersebut sudah dihentikan oleh Pemerintah, dan memang tampaknya selama ini agak tertutup," pungkasnya.

Polisi Selidiki

Kasus ledakan tersebut kini diselidiki polisi. Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono, belasan saksi telah diperiksa untuk membuat terang kasus itu.
"Sampai saat ini 14 orang dimintai keterangan," kata Djoko kepada wartawan, Rabu (27/12).
"Belasan saksi itu, karyawan dari ITSS," sebutnya.
Sementara itu, aktivitas di lokasi kejadian saat ini belum berjalan. Bahkan, tungku smelter nikel itupun masih dipasangi garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk olah TKP sampai dengan saat ini masih berlangsung. Jadi, masih diberi police line," katanya.