Maju Pilkada, Anak Seskab Ingin Patahkan Keraguan Anak Muda Jadi Bupati

24 Juli 2020 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Hanindhito Himawan Pramana--Anak Seskab Pramono Anung-- makin mantap ingin menjadi calon bupati Kediri di Pilkada 2020. Dhito yang kini berusia 27 tahun, mengaku ingin mematahkan keraguan anak muda jadi kepala daerah.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini tak sedikit juga yang memperbincangkan persoalan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi dari PDIP yang hendak maju di Pilwalkot Solo di usia 32 tahun.
"Memang stigma masyarakat terhadap anak muda maju menjadi calon kepala daerah ini pasti isone opo? bisa apa, itu sudah pasti. Stigma inilah yang ingin saya patahkan dengan cara inovasi dan gagasan yang menyentuh langsung ke masyarakat kata dia dalam diskusi PDIP 'Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, hingga respons politik Dinasti dll,' Jumat (24/7).
Dhito mengatakan saat ini misalnya, dia sibuk membangun desa di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Dia bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin membantu para petani.
Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono. Foto: Ach/ANTARA
"Seakarang saya sedang menggarap dengan Kabupaten Trenggalek yang kebetulan bupatinya juga kader PDI Perjuangan, yaitu kaitannya dengan DITO, Desa Inovasi Tani Organik," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Jadi sekarang ini sudah tidak masanya lagi masyarakat itu khususnya petani ini menunggu subsidi dari pemerintah, tapi saya hadir kesini untuk membantu para petani untuk bagaimana caranya membuat pupuk organik. Walaupun terkendala pupuk organic itu tidak bisa menghadsilan panen yang maksimal," kata dia.
Dia juga kini fokus berusaha mengembangkan teknologi di sejumlah desa di Jawa Timur. Hal tersebut dilakukannya untuk membantu masyarakat desa mendapat akses teknologi dengan baik.
"Ini saya mulai dari desa-desa terluar yang berbataasan dengan tulung agung, jombang, dan beberapa di kaki gunung, karena desa-desa ni minim akses, kata dia.
Beralih ke Kediri, Dhito juga sudah berusaha membentuk tim untuk mengembangkan UMKM di sana. Di Kediri, ia menemukan fakta banyak UMKM yang terimbas pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Terakhir, karena di Kediri ini banyak UMKM yang mati suri karena pandemi corona, maka saya sekarang ini sudah membentuk tim 1000 umkm gratis, ini sudah berlanjut sudah ada sekitar 400 pendaftar," jelasnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)